
Indikator Lion Air JT-610 Rusak, Ini Penjelasan Lengkap KNKT
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
08 November 2018 11:32

Jakarta, CNBC Indonesia - The Boeing Company pada 6 November 2018 merilis prosedur baru bagi maskapai yang mengoperasikan pesawat 737 Max.
Prosedur dalam bentuk bulletin itu dirilis setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengindikasikan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh menerima input salah dari satu sensor Angle of Attack (AOA).
Operations Manual Bulletin itu, jelas Boeing, dapat digunakan sebagai prosedur bagi kru penerbangan jika mengalami input yang salah dari sensor AOA.
Terkait dengan hal ini, KNKT memiliki penjelasan lengkap soal isu sensor AOA sesuai hasil investigas per 7 November 2018. Berikut penjelasan lengkapya:
1. Tim KNKT, dibantu oleh tim dari TSIB Singapore melanjutkan pencarian CVR (cockpit voice recorder) dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya I.
2. Tim KNKT, Boeing dan General Electric (GE) hari ini memeriksa bagian pesawat yang sudah diangkat dan dibawa ke BTKP (Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran) untuk identifikasi posisi bagian pesawat.
3. Bagian yang sudah ditemukan sebelumnya dan sudah diidentifikasi adalah: mesin kiri, main landing gear kanan, bagian dari ekor, bagian badan pesawat pada section 43, 44, 46 dan 48, cockpit oxygen bottle, pintu penumpang depan kiri, dan ujung sayap.
4. Data FDR menunjukkan bahwa kerusakan penunjuk kecepatan (Air Speed Indicator) pada 4 penerbangan terakhir. Pada penerbangan Bali ke Jakarta pesawat tercatat perbedaan Angle of Attack (AOA) indicator. AOA adalah indicator penunjuk sikap (Attitude) pesawat terhadap arah aliran udara. Perbedaan AOA ini masih terkait dengan kerusakan pada penunjuk kecepatan.
5. Angle of Attack (AOA) sensor, telah diganti di Bali pada tanggal 28 Oktober, setelah pilot melaporkan adanya kerusakan penunjuk kecepatan.
6. Pada penerbangan dari Bali ke Jakarta muncul perbedaan penunjukkan AOA dimana AOA sebelah kiri berbeda 20° dibanding yang kanan. Pilot melakukan beberapa prosedur dan akhirnya dapat mengatasi masalah dan pesawat mendarat di Jakarta.
7. Keberhasilan pilot menerbangkan pesawat yang mengalami kerusakan ini menjadi dasar KNKT memberikan rekomendasi kepada Boeing untuk disampaikan kepada airline di seluruh dunia jika menghadapi situasi yang sama.
(ray/ray) Next Article Kala Boeing Ejek Lion Air Idiot karena Minta Simulasi Terbang
Prosedur dalam bentuk bulletin itu dirilis setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengindikasikan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh menerima input salah dari satu sensor Angle of Attack (AOA).
Terkait dengan hal ini, KNKT memiliki penjelasan lengkap soal isu sensor AOA sesuai hasil investigas per 7 November 2018. Berikut penjelasan lengkapya:
1. Tim KNKT, dibantu oleh tim dari TSIB Singapore melanjutkan pencarian CVR (cockpit voice recorder) dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya I.
2. Tim KNKT, Boeing dan General Electric (GE) hari ini memeriksa bagian pesawat yang sudah diangkat dan dibawa ke BTKP (Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran) untuk identifikasi posisi bagian pesawat.
3. Bagian yang sudah ditemukan sebelumnya dan sudah diidentifikasi adalah: mesin kiri, main landing gear kanan, bagian dari ekor, bagian badan pesawat pada section 43, 44, 46 dan 48, cockpit oxygen bottle, pintu penumpang depan kiri, dan ujung sayap.
5. Angle of Attack (AOA) sensor, telah diganti di Bali pada tanggal 28 Oktober, setelah pilot melaporkan adanya kerusakan penunjuk kecepatan.
6. Pada penerbangan dari Bali ke Jakarta muncul perbedaan penunjukkan AOA dimana AOA sebelah kiri berbeda 20° dibanding yang kanan. Pilot melakukan beberapa prosedur dan akhirnya dapat mengatasi masalah dan pesawat mendarat di Jakarta.
7. Keberhasilan pilot menerbangkan pesawat yang mengalami kerusakan ini menjadi dasar KNKT memberikan rekomendasi kepada Boeing untuk disampaikan kepada airline di seluruh dunia jika menghadapi situasi yang sama.
(ray/ray) Next Article Kala Boeing Ejek Lion Air Idiot karena Minta Simulasi Terbang
Most Popular