
RI Akan Rampungkan 12 Perjanjian Dagang Baru, Ini Daftarnya
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
10 January 2019 13:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan, akan menyelesaikan pembahasan 12 perjanjian perdagangan sepanjang tahun ini.
Beberapa dari perjanjian tersebut akan disepakati dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional Indonesia, seperti Tunisia dan Maroko.
"Mozambik, Tunisia, Maroko PTA tidak besar tapi akan jadi pintu masuk kita ke negara-negara Afrika dan Eropa," kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, di Gedung Kemendag, Kamis (10/1/2019). Ia merujuk pada Preferential Trade Agreement atau perjanjian dagang preferensial.
"Indonesia-Turki CEPA kita sudah launch tapi tertunda karena perubahan politik di sana. Kita akan mulai kembali," ungkapnya.
Sementara untuk Indonesia-Korea CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), pemerintah memandang negara Asia Timur itu sangat potensial dari sisi investasi.
"Kita optimistis dengan Korea karena belajar dari pengalaman dengan Chile, kita bisa komunikasi via telepon, agresif sekali untuk selesaikan CEPA. Begitu juga dengan Swiss dalam konteks Indonesia-EFTA CEPA," kata Enggar.
Berikut adalah daftar perjanjian perdagangan yang akan diselesaikan pemerintah hingga akhir tahun ini.
1. Indonesia-Mozambik PTA
2. Indonesia-Tunisia PTA
3. ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA)
4. 1st Protocol to Amend of ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership Agremeent (Investment and Services)
5. General Review IJEPA
6. IA-CEPA
7. Indonesia-Iran PTA
8. Indonesia-Maroko PTA
9. Indonesia-Turki CEPA
10. Indonesia-Korea CEPA
11. Indonesia-European Union CEPA
12. Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
(prm/wed) Next Article IE-CEPA Diteken, Mendag: Kita Punya Potensi Investasi Besar
Beberapa dari perjanjian tersebut akan disepakati dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional Indonesia, seperti Tunisia dan Maroko.
"Mozambik, Tunisia, Maroko PTA tidak besar tapi akan jadi pintu masuk kita ke negara-negara Afrika dan Eropa," kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, di Gedung Kemendag, Kamis (10/1/2019). Ia merujuk pada Preferential Trade Agreement atau perjanjian dagang preferensial.
Sementara untuk Indonesia-Korea CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), pemerintah memandang negara Asia Timur itu sangat potensial dari sisi investasi.
![]() |
"Kita optimistis dengan Korea karena belajar dari pengalaman dengan Chile, kita bisa komunikasi via telepon, agresif sekali untuk selesaikan CEPA. Begitu juga dengan Swiss dalam konteks Indonesia-EFTA CEPA," kata Enggar.
Berikut adalah daftar perjanjian perdagangan yang akan diselesaikan pemerintah hingga akhir tahun ini.
1. Indonesia-Mozambik PTA
2. Indonesia-Tunisia PTA
3. ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA)
4. 1st Protocol to Amend of ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership Agremeent (Investment and Services)
5. General Review IJEPA
6. IA-CEPA
7. Indonesia-Iran PTA
8. Indonesia-Maroko PTA
9. Indonesia-Turki CEPA
10. Indonesia-Korea CEPA
11. Indonesia-European Union CEPA
12. Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
(prm/wed) Next Article IE-CEPA Diteken, Mendag: Kita Punya Potensi Investasi Besar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular