
Pilpres 2019 & Serangan Tanpa Ampun Kebijakan Ekonomi Jokowi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 January 2019 10:47

Langkah sukses Jokowi memulangkan aset tambang kembali ke pangkuan Indonesia pun mendapatkan kritik tajam. Kembalinya Blok Rokan ke Pertamina, dan Freeport ke Inalum, dianggap hanya pencitraan semata.
"Blok Rokan itu kontraknya habis Agustus 2021. Chevron mengajukan perpanjangan kontrak, sementara Pertamina menjadi pesaing. Tanggal 31 Juli 2018, pemerintah memutuskan Pertamina sebagai pemenang kontrak. Lalu gegap gempita-lah berita kalau Blok Rokan 'direbut kembali',” katanya
Anggota BPN Prabowo - Sandi, Ahmad Riza Patria bahkan menunding Jokowi pro asing lantaran pegambil alihan saham Freeport menggunakan dana asing. Padahal seharusnya, Jokowi bisa menggunakan pendanaan nasional.
“Ini kepentingan asing. Dibilang ini bukti tidak pro asing, justru ini pro asing karena dibayar menggunakan global bond. Itu prinsipnya. Kalau Presiden yang dipercaya oleh rakyat. Kalau yang dipercaya asing, seperti ini ya kepentingan asing saja,” jelasnya.
(dru)
"Blok Rokan itu kontraknya habis Agustus 2021. Chevron mengajukan perpanjangan kontrak, sementara Pertamina menjadi pesaing. Tanggal 31 Juli 2018, pemerintah memutuskan Pertamina sebagai pemenang kontrak. Lalu gegap gempita-lah berita kalau Blok Rokan 'direbut kembali',” katanya
Anggota BPN Prabowo - Sandi, Ahmad Riza Patria bahkan menunding Jokowi pro asing lantaran pegambil alihan saham Freeport menggunakan dana asing. Padahal seharusnya, Jokowi bisa menggunakan pendanaan nasional.
Pages
Most Popular