Internasional
Demokrat Siapkan Manuver demi Akhiri Penutupan Pemerintah AS
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
01 January 2019 10:40
Washington, CNBC Indonesia - Para anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) berencana mengadakan pemungutan suara hari Kamis (3/1/2019) untuk memutuskan paket pendanaan demi mengakhiri penutupan pemerintah atau government shutdown yang telah berlangsung selama 11 hari.
Namun, paket pendanaan itu rencananya tidak akan mencakup uang US$5 miliar (Rp 72,3 triliun) yang diminta Presiden Donald Trump untuk membangun dinding batas AS dengan Meksiko.
Demokrat pada hari Kamis akan secara resmi mengambil alih kendali DPR dari Partai Republik yang merupakan pengusung Trump. Hal ini terjadi setelah partai oposisi itu memenangi kursi mayoritas dalam pemilu sela November lalu.
Paket pendanaan dua tahap yang diajukan Partai Demokrat ke DPR hari Senin mencakup rancangan undang-undang untuk tetap mendanai Departemen Keamanan Dalam Negeri hingga 8 Februari tanpa dana pembangunan tembok.
Selain itu, usulan tersebut juga berisi enam langkah bernilai hampir US$265 miliar yang akan mendanai lembaga-lembaga lain yang terpaksa ditutup saat ini. Pendanaan itu akan berlaku hingga 30 September yang merupakan akhir tahun fiskal AS, dilansir dari Reuters, Selasa (1/1/2019).
Dua bagian usulan tersebut akan dibawa ke pemungutan suara yang berbeda di DPR hari Kamis, kata anggota Partai Demokrat yang memegang 36 kursi mayoritas.
Jika disetujui, paket pendanaan itu akan dibawa ke Senat yang dikuasai Republikan. Prospek akan disetujuinya usulan itu di Senat tampak sulit. Sikap Trump yang tidak dapat diprediksi menambah rumit upaya memprediksi nasib shutdown ini ke depannya.
"Sederhana: Senat tidak akan mengirimkan sesuatu kepada presiden yang tidak akan ia tanda tangani," kata seorang juru bicara pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell.
(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis
Namun, paket pendanaan itu rencananya tidak akan mencakup uang US$5 miliar (Rp 72,3 triliun) yang diminta Presiden Donald Trump untuk membangun dinding batas AS dengan Meksiko.
Demokrat pada hari Kamis akan secara resmi mengambil alih kendali DPR dari Partai Republik yang merupakan pengusung Trump. Hal ini terjadi setelah partai oposisi itu memenangi kursi mayoritas dalam pemilu sela November lalu.
Selain itu, usulan tersebut juga berisi enam langkah bernilai hampir US$265 miliar yang akan mendanai lembaga-lembaga lain yang terpaksa ditutup saat ini. Pendanaan itu akan berlaku hingga 30 September yang merupakan akhir tahun fiskal AS, dilansir dari Reuters, Selasa (1/1/2019).
 Foto: Turis dan pengunjung tidak dapat mengunjungi Pohon Natal Nasional di dekat Gedung Putih karena penutupannya oleh Layanan Taman Nasional karena penutupan sebagian pemerintah federal, di Washington, AS 22 Desember 2018. REUTERS / Jonathan Ernst |
Dua bagian usulan tersebut akan dibawa ke pemungutan suara yang berbeda di DPR hari Kamis, kata anggota Partai Demokrat yang memegang 36 kursi mayoritas.
Jika disetujui, paket pendanaan itu akan dibawa ke Senat yang dikuasai Republikan. Prospek akan disetujuinya usulan itu di Senat tampak sulit. Sikap Trump yang tidak dapat diprediksi menambah rumit upaya memprediksi nasib shutdown ini ke depannya.
"Sederhana: Senat tidak akan mengirimkan sesuatu kepada presiden yang tidak akan ia tanda tangani," kata seorang juru bicara pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell.
Demokrat telah menolak permintaan uang pembangunan tembok Trump itu di mana pemimpin Demokrat di DPR Nancy Pelosi menyebut dinding tersebut tidak bermoral, tidak efektif, dan mahal.
[Gambas:Video CNBC]
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis
Most Popular