
Internasional
Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
08 January 2019 15:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump akan menyampaikan kepada warga Amerika, Selasa (8/1/2019) waktu setempat, bahwa "krisis" di perbatasan AS dengan Meksiko membutuhkan tembok batas.
Sang presiden akan menyampaikan hal itu dalam pidato prime-time yang bertujuan untuk meraih dukungan dari rakyat Amerika untuk janji kampanye yang telah mengakibatkan penutupan pemerintah selama 18 hari itu.
Pernyataan Trump dari Oval Office di Gedung Putih itu dijadwalkan pada pukul 9 malam waktu setempat dan akan menjadi upaya terbaru presiden untuk meyakinkan Demokrat dan pekerja federal yang terdampak untuk mendukung pembangunan temboknya.
Menurut mantan taipan itu, pembangunan dinding pembatas akan menjadi penghalang di perbatasan selatan AS yang diperlukan untuk menahan aliran dari obat-obatan dan imigrasi ilegal.
Semua jaringan televisi utama AS akan menyiarkan pidato Trump.
"Sekarang, setelah jaringan televisi memutuskan untuk menyiarkan pidato Presiden yang akan penuh dengan kebencian dan informasi yang salah, jika pernyataannya di masa lalu dapat dijadikan pedoman, Demokrat harus segera diberi waktu tayang yang sama," menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer, dilansir dari Reuters.
Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada hari Senin bahwa pejabat pemerintahan dan staf kongres membahas "krisis" perbatasan dalam pertemuannya selama akhir pekan, tentang bagaimana memecahkan kebuntuan tentang pendanaan dan membuka kembali pemerintah.
"Kami membuat kemajuan dalam menetapkan fakta bahwa kami memiliki krisis kemanusiaan dan keamanan di perbatasan selatan kami. Presiden akan menyampaikan hal itu ketika dia berbicara kepada publik," kata Pence kepada wartawan.
Penekanan pada krisis datang ketika Trump mempertimbangkan mendeklarasikan keadaan darurat nasional dalam upaya untuk melangkahi Kongres dan membangun tembok tanpa persetujuannya.
Demokrat, yang mengendalikan Dewan Perwakilan AS, telah menolak permintaan dana Trump sebesar US$5,7 miliar (Rp 80 triliun) untuk membantu membangun tembok itu. Pembicaraan yang menemui jalan buntu itu membuat beberapa lembaga pemerintah tutup dan sekitar 800.000 pekerja pemerintah cuti atau bekerja tanpa upah.
Trump berjanji akan membangun tembok batas saat menjadi kandidat presiden di 2016 dan mengatakan Meksiko akan membayarnya.
Pada bulan Desember, dia mengatakan akan "bangga" menutup pemerintahan demi mendapat pendanaan yang ia minta. Pekan lalu, dia mengatakan penutupan pemerintahah atau government shutdown yang telah berlangsung sejak 22 Desember itu bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
(prm) Next Article Walk Out dari Rapat Tembok Batas, Trump: Buang-buang Waktu!
Sang presiden akan menyampaikan hal itu dalam pidato prime-time yang bertujuan untuk meraih dukungan dari rakyat Amerika untuk janji kampanye yang telah mengakibatkan penutupan pemerintah selama 18 hari itu.
Pernyataan Trump dari Oval Office di Gedung Putih itu dijadwalkan pada pukul 9 malam waktu setempat dan akan menjadi upaya terbaru presiden untuk meyakinkan Demokrat dan pekerja federal yang terdampak untuk mendukung pembangunan temboknya.
Semua jaringan televisi utama AS akan menyiarkan pidato Trump.
"Sekarang, setelah jaringan televisi memutuskan untuk menyiarkan pidato Presiden yang akan penuh dengan kebencian dan informasi yang salah, jika pernyataannya di masa lalu dapat dijadikan pedoman, Demokrat harus segera diberi waktu tayang yang sama," menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer, dilansir dari Reuters.
![]() |
Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada hari Senin bahwa pejabat pemerintahan dan staf kongres membahas "krisis" perbatasan dalam pertemuannya selama akhir pekan, tentang bagaimana memecahkan kebuntuan tentang pendanaan dan membuka kembali pemerintah.
"Kami membuat kemajuan dalam menetapkan fakta bahwa kami memiliki krisis kemanusiaan dan keamanan di perbatasan selatan kami. Presiden akan menyampaikan hal itu ketika dia berbicara kepada publik," kata Pence kepada wartawan.
Penekanan pada krisis datang ketika Trump mempertimbangkan mendeklarasikan keadaan darurat nasional dalam upaya untuk melangkahi Kongres dan membangun tembok tanpa persetujuannya.
Demokrat, yang mengendalikan Dewan Perwakilan AS, telah menolak permintaan dana Trump sebesar US$5,7 miliar (Rp 80 triliun) untuk membantu membangun tembok itu. Pembicaraan yang menemui jalan buntu itu membuat beberapa lembaga pemerintah tutup dan sekitar 800.000 pekerja pemerintah cuti atau bekerja tanpa upah.
Trump berjanji akan membangun tembok batas saat menjadi kandidat presiden di 2016 dan mengatakan Meksiko akan membayarnya.
Pada bulan Desember, dia mengatakan akan "bangga" menutup pemerintahan demi mendapat pendanaan yang ia minta. Pekan lalu, dia mengatakan penutupan pemerintahah atau government shutdown yang telah berlangsung sejak 22 Desember itu bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
(prm) Next Article Walk Out dari Rapat Tembok Batas, Trump: Buang-buang Waktu!
Most Popular