Internasional

Dampak Penutupan Pemerintah AS Menjalar hingga ke Bandara

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
06 January 2019 17:41
Para petugas pemeriksa di berbagai bandara AS yang mengajukan izin sakit meningkat sebagai dampak penutupan pemerintah atau government shutdown.
Foto: REUTERS/Mike Blake
Jakarta, CNBC Indonesia - Para petugas pemeriksa di berbagai bandara Amerika Serikat (AS) yang mengajukan izin sakit meningkat sementara beberapa pekerja lainnya cemas tentang pembayaran gaji mereka sebagai dampak penutupan pemerintah.

Penutupan pemerintahan atau government shutdown di Negeri Paman Sam kini telah memasuki pekan ketiga.

Dampak Penutupan Pemerintah AS Menjalar hingga ke BandaraFoto: REUTERS/Mike Blake

Sejauh ini, dampak di bandara-bandara negara itu tampak minim, menurut Transportation Security Administration (TSA), tetapi lembaga tersebut memperingatkan bahwa wisatawan mungkin harus menunggu lebih lama di bagian pemeriksaan keamanan. Standar waktu tunggu sebelumnya adalah 30 menit untuk pos pemeriksaan standar, dan 10 menit untuk PreCheck TSA.

"Kami mendapat beberapa permohonan izin selama periode liburan dan kini telah meningkat, tetapi hal itu hanya menimbulkan dampak minimal mengingat ada 51.739 karyawan yang tetap mendukung proses penyaringan," kata TSA kepada CNBC International dalam sebuah pernyataan, dilansir Minggu (6/1/2019).


"Waktu tunggu dapat terpengaruh, bergantung pada jumlah izin, namun hingga saat ini, waktu tunggu screening tetap berjalan baik dalam standar TSA," kata pernyataan tersebut.

Lembaga TSA, pengontrol lalu lintas udara dan petugas bea cukai dan imigrasi, yang menyaring pelancong yang datang ke negara itu, termasuk di antara sekitar 420.000 karyawan federal yang masih harus bekerja tanpa dibayar di tengah-tengah penutupan pemerintahan, sementara karyawan lainnya diminta cuti.

Serikat pekerja yang mewakili pengontrol lalu lintas udara dan pilot dari JetBlue Airways, United Airlines, Delta Air Lines, dan maskapai penerbangan lainnya mendesak pemerintah untuk segera mengakhiri penutupan pemerintahan. Mereka mengeluh bahwa kebuntuan menghambat kegiatan pengawasan keselamatan federal.

"Sistem wilayah udara negara adalah jaringan transportasi yang kompleks, yang melibatkan kemitraan pemerintah dan industri untuk berfungsi dengan baik, dan gangguan yang disebabkan oleh penutupan itu mengancam operasi yang aman dari jaringan ini," tulis Asosiasi Pilot Jalur Udara dalam surat pada 2 Januari kepada Presiden Donald Trump.


(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular