Internasional

Penutupan Pemerintah AS Masuk Pekan Ke-3, Trump Masih Ngotot

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 January 2019 06:34
Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu (6/1/2019) menegaskan tidak akan menarik permintaan dinding pembatasnya.
Foto: Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence terlihat di balik pantulan pagar kamar DPR saat Trump menyampaikan pidato kenegaraannya ke sesi bersama Kongres AS di Capitol Hill di Washington, AS, 30 Januari 2018. Reuters fotografer Carlos Barria: "Pidato State of the Union adalah salah satu peristiwa politik paling penting di awal tahun. Kami biasanya memotretnya dari beberapa posisi tetap, tetapi tahun ini saya ditugaskan untuk menjadi fotografer 'berputar', yang berarti Saya bisa bergerak di balkon dan menembak dari sudut yang berbeda, tetapi hanya selama jendela waktu yang singkat.Selama salah satu jendela itu, saya menemukan permainan cahaya yang menarik dipantulkan dari pagar berwarna emas, yang, pada sudut tertentu, bisa terlihat jatuh di atas presiden. " REUTERS / Carlos Barria
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Minggu (6/1/2019) menegaskan tidak akan menarik permintaan dinding pembatasnya di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. Namun, ia mengatakan pembatas itu bisa saja dibuat dari baja alih-alih beton sebagai kompromi dengan Partai Demokrat yang menentang pendanaannya.

Pernyataan sang presiden itu muncul saat penutupan pemerintahan AS atau government shutdown memasuki pekan ketiga. Penutupan yang menyebabkan ratusan ribu pegawai federal dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar itu terjadi akibat perseteruan terkait pendanaan tembok batas.

Penutupan Pemerintah AS Masuk Pekan Ke-3, Trump Masih NgototFoto: Presiden AS Donald Trump berbicara dengan wartawan setelah berbincang video call dengan anggota layanan militer AS di Oval Office pada pagi Natal di Washington, 25 Desember 2018. REUTERS / James Lawler Duggan / File Foto

Trump mengancam lagi akan menyatakan kondisi darurat nasional sebagai alternatif cara agar dinding itu bisa dibangun bila pembicaraan dalam beberapa hari ke depan tetap menemui jalan buntu, dilansir dari Reuters.

"Ini adalah pertempuran yang sangat penting untuk dimenangkan dari sudut pandang keamanan, dan untuk mendefinisikan negara kita dan siapa kita," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

"Pembatas atau dinding bisa dibuat dari baja alih-alih beton, bila itu membantu orang-orang. Itu mungkin lebih baik," ujarnya.


Gedung Putih menyebut tawaran itu sebagai upaya damai.

Pelaksana staf kabinet Trump, Mick Mulvaney, mengatakan dalam acara Meet the Press di NBC bahwa menyepakati pembatas yang terbuat dari baja akan membuat Demokrat bisa tetap pada penolakan mereka untuk mendanai tembok yang terbuat dari beton.

"Itu akan membantu kita bergerak ke arah yang benar," katanya.

Pimpinan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS Steny Hoyer tidak memberi jawaban spesifik ketika ditanya mengenai tawaran perubahan material dinding yang diajukan Trump sebagai upaya kompromi.

"Itu akan didiskusikan," ujarnya di NBC.


Wakil Presiden Mike Pence memimpin putaran kedua pembicaraan dengan para staf Kongres hari Minggu mengenai isu ini. Namun, Trump telah menegaskan tidak akan menarik permintaannya.

"Jika kita tidak dapat menemukan solusinya, ini [penutupan pemerintahan] akan terjadi untuk waktu yang lama. Tidak akan ada pelunakan di sini," kata Trump.
(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular