Internasional

Putin Kirim Surat Tahun Baru untuk Trump, Apa Isinya?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 December 2018 07:16
Presiden Rusia Vladimir Putin melayangkan sepucuk surat untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jelang akhir tahun 2018.
Foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat pada KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Marcos Brindicci
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin melayangkan sepucuk surat untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jelang akhir tahun 2018. Dalam surat tersebut, pihak Kremlin menyebut Putin siap membuka dialog membahas banyak hal.

"Dia mengonfirmasi bahwa Rusia terbuka untuk dialog dengan AS mengenai agenda yang paling luas," kata pernyataan Kremlin, dikutip CNBC Indonesia dari Reuters, Senin (31/12/2018).


Surat ini tidak lepas dari kejadian pada akhir November lalu saat Trump tiba-tiba membatalkan rencana pertemuan dengan Putin di sela-sela KTT G20 di Argentina akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Kedua pemimpin hanya sempat bertemu di Helsinki, Finlandia, bulan Juli lalu.

"Vladimir Putin menekankan bahwa hubungan (Rusia - AS) adalah faktor paling penting untuk memberikan stabilitas strategis dan keamanan internasional," lanjut Kremlin.

Putin Kirim Surat Tahun Baru untuk Trump, Apa Isinya?Foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat pada KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Marcos Brindicci

Sementara itu, dalam surat terpisah kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, Putin berjanji kelanjutan bantuan kepada pemerintah Suriah. Tak hanya itu, Putin juga mengirim salam tahun baru kepada para pemimpin dunia lainnya, termasuk Perdana Menteri Theresa May dari Inggris dan Shinzo Abe dari Jepang, serta Presiden China Xi Jinping.

"Kami berharap kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Inggris", kata Kremlin.

Sebelumnya, Kedutaan Rusia di London mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa Moskow dan London telah setuju untuk mengembalikan beberapa staf ke kedutaan masing-masing. Langkah ini dilakukan setelah mereka mengusir lusinan diplomat awal tahun ini.


Inggris mengusir 23 diplomat Rusia atas tuduhan bahwa Kremlin berada di belakang serangan racun saraf pada Maret terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury, Inggris. Rusia, yang menyangkal keterlibatan dalam upaya peracunan itu mengirim pulang sejumlah pekerja kedutaan Inggris sebagai pembalasan.
(prm) Next Article Gedung Putih Undang Putin ke Washington

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular