Rusia: Hubungan dengan AS Memburuk di Bawah Trump

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
18 December 2018 16:27
Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump diklaim mencapai level yang terburuk.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump diklaim mencapai level yang terburuk.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam press briefing rutin di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Saat ditanya mengenai kondisi hubungan kedua negara setelah Trump menguasai Gedung Putih, ia menjawab "Saya tidak ingin membuat perbandingan, tetapi saya ingin mengatakan bahwa hubungan ini mungkin yang terburuk setelah berakhirnya Perang Dingin."


Vorobieva mengatakan niat dan keinginannya adalah untuk memiliki hubungan yang baik dengan AS, yang konstruktif, untuk berdialog dan dapat mendiskusikan semua masalah secara terbuka dan transparan.

"Sayangnya itu tidak terjadi. Banyak tuduhan tanpa bukti. Hal itu menjadikan AS sebagai mitra yang sangat sulit untuk dihadapi," ungkapnya.

"Kami terbuka untuk berdialog, kami ingin meningkatkan hubungan kami, tetapi kami ingin diperlakukan sebagai mitra yang setara. Dan bukan sebagai seseorang yang hanya bisa Anda pesan dan berharap pesanan akan dipenuhi," tambahnya.

Rusia: Hubungan dengan AS Memburuk di Bawah TrumpFoto: Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva (CNBC Indonesia/Wangi Sinintya Mangkuto)

Hubungan antara AS dan Rusia mengalami pasang surut di bawah kepemimpinan Trump dan Presiden Vladimir Putin. Badan intelijen AS menuduh dan bahkan telah menghukum beberapa pihak Rusia yang disebut memengaruhi pemilu presiden AS untuk memenangkan Trump.

Demi menghindari kritik tajam dari dalam negeri, Trump berulang kali mengeluarkan pernyataan keras terhadap Rusia.

Akhir bulan lalu, Trump secara mendadak membatalkan pertemuannya dengan Putin di sela-sela acara G20 di Buenos Aires, Argentina.


Trump, melalui dua postingan Twitter mengatakan pembatalan pertemuan dengan Putin itu disebabkan karena kegagalan Rusia untuk melepas tiga kapal dan pelaut yang disita dan ditahan dari Ukraina akhir pekan lalu di Laut Hitam.

Namun, postingan itu muncul hanya dua jam setelah mantan pengacara Trump, Michael Cohen, mengaku bersalah berbohong kepada Kongres tentang keterlibatan presiden dalam kesepakatan real estate yang dibatalkan di Moskow.
(prm) Next Article Dikecam di AS, Trump Mengaku Salah Bicara Saat Bertemu Putin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular