Apa itu Shutdown dan Dampaknya Bagi Pemerintahan Trump

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 December 2018 15:05
Apa itu Shutdown dan Dampaknya Bagi Pemerintahan Trump
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Ditundanya pertemuan Senat pada Jumat malam tanpa mencapai kesepakatan, akan menyebabkan terhentinya pendanaan bagi beberapa lembaga pemerintah di Amerika Serikat (AS), sehingga terpaksa dilakukan shutdown atau penutupan sebagian lembaga karena tidak punya biaya operasional yang akan dimulai pada tengah malam hari Jumat (21/12/2018) waktu AS.
 
Untuk lebih memperjelas mengenai apa itu penutupan pemerintahan atau shutdown, berikut penjelasan CNCB Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber.
 
Apa itu Penutupan pemerintahan atau shutdown?
 
Melansir The Balance dan Politifact, sebuah penutupan pemerintah atau shutdown adalah ketika program-program federal yang tidak penting ditutup. Penutupan harus dilakukan ketika Kongres dan presiden gagal menyetujui pendanaan yang sesuai.
 
Dalam proses anggaran normal di Amerika Serikat, Kongres biasa mengalokasikan dana pada 30 September untuk tahun fiskal berikutnya. Ketika itu tidak terjadi dan Kongres tidak bisa menyepakati perpanjangan anggaran, maka penutupan terpaksa dilakukan.
 
Shutdown memiliki dasar konstitusional, dari Pasal I, Section 9, yang mengatakan, "Tidak boleh ada uang yang dikeluarkan dari Departemen Keuangan, kecuali karena Konsekuensi dari Alokasi yang dibuat oleh Hukum."
 
Ini telah diperkuat oleh Undang-Undang Antidefisiensi, yang berasal dari undang-undang tahun 1870 yang telah direvisi secara berkala selama bertahun-tahun. Ada beberapa peluang untuk melanjutkan kegiatan federal tertentu yang dianggap penting.
 
[Gambas:Video CNBC]




Pada 23 Agustus 2018, Senat AS menyetujui RUU pengeluaran senilai US$ 850 miliar. RUU itu mendanai pemerintah hingga 7 Desember 2018, memberi waktu kepada Kongres untuk memperdebatkan aspek-aspek lain dari RUU pengeluaran tahun fiskal 2019 sampai setelah pemilihan jangka menengah.
 
Pada 18 September, Kongres mengesahkan RUU belanja jangka pendek yang mendanai departemen Pertahanan, Perburuhan, Pendidikan, dan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.
 
Pada 11 Desember 2018, para pemimpin Kongres Demokrat bertemu dengan Presiden Trump. Tujuan pertemuan adalah untuk menegosiasikan poin-poin anggaran utama dan menghindari penutupan. Trump menegaskan kembali ancamannya untuk menutup pemerintah jika Demokrat tidak memasukkan US$ 5 miliar untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko. 

Demokrat menawarkan US$ 1,3 miliar. Pada 18 Desember, pemerintahan Trump mengisyaratkan akan berkompromi untuk menerima US$ 5 miliar penuh untuk menghindari penutupan.
 
Pada 19 Desember 2018, Senat telah menyetujui perpanjangan pengeluaran saat ini hingga 8 Februari 2019, namun tidak memasukkan anggaran untuk tembok perbatasan.
 
Presiden Trump kemudian mengatakan dia tidak akan menandatangani RUU apa pun kecuali didalamnya termasuk dana US$ 5 miliar untuk tembok perbatasan dengan Meksiko. Pada 20 Desember 2018, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan RUU yang mencakup US$ 5,7 miliar untuk tembok perbatasan. 

Trump dan koleganya tahu bahwa RUU tidak akan lolos di Senat AS. Akibatnya, para pemimpin Senat berusaha untuk menegosiasikan ulang dan mengeluarkan RUU pengeluaran baru. Namun, Senat justru menunda rapatnya hingga melewati batas waktu yang telah ditentukan dan menyebabkan penutupan terpaksa dilakukan.
 

[Gambas:Video CNBC]




Penutupan ini, menurut laporan NBC News, utamanya akan berdampak pada tujuh agensi yang belum didanai dan kehabisan uang pada tengah malam Jumat.

Beberapa diantara lembaga yang kemungkinan akan mengalami penundaan gaji dan tidak beroperasi sebagaimana mestinya itu adalah lembaga Keamanan Dalam Negeri, Transportasi, Perdagangan, Interior, Pertanian, Perumahan dan Pembangunan, dan Keadilan Kota. Lembaga independen lainnya seperti NASA, FDA, EPA, dan IRS harus meliburkan sebagian besar karyawan mereka.
 
Departemen dan agensi tersebut akan terus dikelola oleh karyawan "penting" yang akan bekerja tanpa bayaran sampai penutupan berakhir. Semua karyawan "tidak penting" lainnya akan mendapat cuti tanpa bayaran. 

Lebih dari 420.000 karyawan akan diminta untuk bekerja tanpa bayaran dan 380.000 sisanya akan diliburkan, menurut lembar fakta yang disusun oleh staf Senat Demokrat, yang dikutip dari NBC News.
 
Petugas pemasyarakatan, agen FBI, Marshals AS, karyawan TSA, petugas Patroli Perbatasan, karyawan Penjaga Pantai, petugas pemadam kebakaran Dinas Kehutanan dan peramal Layanan Cuaca semuanya diperkirakan akan terus bekerja tanpa bayaran.
 
Taman nasional, yang ditutup selama 16 hari penutupan pemerintah pada 2013, akan tetap terbuka, tetapi pusat pengunjung taman kemungkinan akan tutup. Meski taman akan tetap terbuka, namun staf-nya tidak akan melakukan pemeliharaan dan perawatan seperti selayaknya bekerja normal.
 
Museum Smithsonian dan Kebun Binatang Nasional di Washington akan menggunakan sisa dana untuk tetap buka dan membayar karyawan hingga 1 Januari. Tidak jelas apakah mereka akan tetap buka selepas Hari Tahun Baru nanti.

Kantor pos juga akan tetap buka, sehingga pengiriman barang di masa Natal tidak akan terpengaruh oleh penutupan.

[Gambas:Video CNBC]



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular