
Internasional
Kembali Melambat, Ekonomi AS Q3-2018 Hanya Tumbuh 3,4%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 December 2018 07:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi AS pada kuartal III-2018 melambat dari yang diperkirakan sebelumnya dan akan berlanjut pada kuartal IV-2018 karena pesanan baru dan pengiriman barang modal manufaktur jatuh pada bulan November.
Pertumbuhan pada kuartal Oktober-Desember masih bisa kuat dan mencapai target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Trump di 3%. Pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari ekonomi AS meningkat tajam pada bulan November.
"Pengeluaran sektor bisnis tampaknya kehilangan momentum dan menjadi sektor rumah tangga sendirian untuk menjaga ekspansi ekonomi sesuai target," ujar Sal Guatieri, ekonom senior BMO Capital Markets di Toronto, seperti dikutip dari Reuters, (22/12/2018).
Kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi AS mencapai 3,4%, sedikit lebih rendah dari prediksi bulan lalu 3,5% tetapi di atas proyeksi sejumlah ekonom yang menyatakan ekonomi AS akan tumbuh 2%.
Ekonomi AS pernah tumbuh kencang. Pada kuartal April-Juni 2018, ekonomi AS sempat tumbuh 4,2%.
Penurunan ini merupakan dampak dari penurunan belanja konsumen dan ekspor. Perkiraan untuk pengeluaran bisnis untuk peralatan dan struktur non-perumahan diturunkan seperti halnya untuk investasi perumahan.
Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga pada hari Rabu untuk keempat kalinya tahun ini, tetapi memperkirakan kenaikan suku bunga lebih sedikit tahun depan dan mengisyaratkan siklus pengetatannya mendekati akhir dalam menghadapi volatilitas pasar keuangan dan perlambatan pertumbuhan global. Bank sentral AS sedikit menurunkan proyeksi pertumbuhannya untuk 2019.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal keempat adalah sekitar 2,7 persen. Perlambatan pertumbuhan diperkirakan akan meluas ke 2019 karena stimulus fiskal memudar dan perang dagang dengan China dan dolar yang melemahkan manufaktur yang kuat. Beberapa survei menunjukkan manufaktur regional telah melemah pada bulan Desember.
"Penurunan ini lebih didorong oleh sentimen serta penurunan pada pesanan aktual yang memicu beberapa kekhawatiran, dan meningkatkan kemungkinan perang dagang lanjut dan melambatnya pertumbuhan global mulai membebani aktivitas di Amerika Serikat," kata Sarah House , seorang ekonom senior di Wells Fargo Securities di Charlotte, North Carolina.
Ekonom mengatakan pengetatan pasar tenaga kerja dapat meningkatkan upah pada 2019, keuntungan perusahaan kemungkinan akan dibatasi oleh pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat.
"Suku bunga yang lebih tinggi, memudarnya stimulus fiskal, dan pertumbuhan global yang lebih lemah akan mengganggu 10 tahun tanpa gangguan pasar tenaga kerja, membawa pertumbuhan pendapatan turun jauh lebih rendah hingga 2020 - 2021," kata Bernard Yaros, ekonom di Moody's Analytics Chester Barat, Pennsylvania.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Satu Dasawarsa Berlalu, Hati-hati Ekonomi AS Sudah Pulih
Pertumbuhan pada kuartal Oktober-Desember masih bisa kuat dan mencapai target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Trump di 3%. Pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari ekonomi AS meningkat tajam pada bulan November.
"Pengeluaran sektor bisnis tampaknya kehilangan momentum dan menjadi sektor rumah tangga sendirian untuk menjaga ekspansi ekonomi sesuai target," ujar Sal Guatieri, ekonom senior BMO Capital Markets di Toronto, seperti dikutip dari Reuters, (22/12/2018).
Penurunan ini merupakan dampak dari penurunan belanja konsumen dan ekspor. Perkiraan untuk pengeluaran bisnis untuk peralatan dan struktur non-perumahan diturunkan seperti halnya untuk investasi perumahan.
Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga pada hari Rabu untuk keempat kalinya tahun ini, tetapi memperkirakan kenaikan suku bunga lebih sedikit tahun depan dan mengisyaratkan siklus pengetatannya mendekati akhir dalam menghadapi volatilitas pasar keuangan dan perlambatan pertumbuhan global. Bank sentral AS sedikit menurunkan proyeksi pertumbuhannya untuk 2019.
Perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal keempat adalah sekitar 2,7 persen. Perlambatan pertumbuhan diperkirakan akan meluas ke 2019 karena stimulus fiskal memudar dan perang dagang dengan China dan dolar yang melemahkan manufaktur yang kuat. Beberapa survei menunjukkan manufaktur regional telah melemah pada bulan Desember.
"Penurunan ini lebih didorong oleh sentimen serta penurunan pada pesanan aktual yang memicu beberapa kekhawatiran, dan meningkatkan kemungkinan perang dagang lanjut dan melambatnya pertumbuhan global mulai membebani aktivitas di Amerika Serikat," kata Sarah House , seorang ekonom senior di Wells Fargo Securities di Charlotte, North Carolina.
Ekonom mengatakan pengetatan pasar tenaga kerja dapat meningkatkan upah pada 2019, keuntungan perusahaan kemungkinan akan dibatasi oleh pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat.
"Suku bunga yang lebih tinggi, memudarnya stimulus fiskal, dan pertumbuhan global yang lebih lemah akan mengganggu 10 tahun tanpa gangguan pasar tenaga kerja, membawa pertumbuhan pendapatan turun jauh lebih rendah hingga 2020 - 2021," kata Bernard Yaros, ekonom di Moody's Analytics Chester Barat, Pennsylvania.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Satu Dasawarsa Berlalu, Hati-hati Ekonomi AS Sudah Pulih
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular