
Top Biden! Dua Senjata Pamungkas Buat Ekonomi AS Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melonjak hingga 10% pada kuartal pertama di tahun 2021.
Dilansir CNBC International, Bank Federal Atlanta, yang melacak data secara real time untuk memperkirakan perubahan dalam produk domestik bruto (PDB), menunjukkan perkiraan kenaikan 10% untuk tiga bulan pertama tahun ini.
"Pemulihan berbentuk V dalam PDB riil akan tetap berbentuk V selama paruh pertama tahun ini dan mungkin hingga akhir tahun," tulis Ed Yardeni dari Yardeni Research dalam catatan hariannya.
"Namun, ini tidak akan lagi menjadi 'pemulihan' setelah Kuartal 1 karena PDB riil akan sepenuhnya pulih selama kuartal saat ini. Setelah itu, PDB akan berada dalam 'ekspansi' di wilayah dengan rekor tertinggi."
Presiden Federal Reserve New York John Williams dalam pidatonya pekan lalu mengatakan bahwa ia melihat ekonomi AS akan meroket seiring dengan usul Presiden Joe Biden yang mau memberikan stimulus US$ 1,9 triliun (Rp 26.000 triliun) dan program vaksinasi yang cepat.
"Dengan dukungan fiskal federal yang kuat dan kemajuan berkelanjutan dalam vaksinasi, pertumbuhan PDB tahun ini bisa menjadi yang terkuat yang pernah kami lihat dalam beberapa dekade," pungkasnya.
Baru-baru ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) mengesahkan paket stimulus percepatan ekonomi Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun (Rp 2.600 triliun) yang diusulkan Presiden Joe Biden.
DPR, dipimpin oleh Ketua Nancy Pelosi, memberikan suara sebagian besar di sepanjang garis partai Sabtu (27/2/2021) untuk memajukan rencana bantuan besar-besaran, yang mencakup perluasan program yang dirancang untuk membantu jutaan orang Amerika yang terdampak pandemi dan memberikan dukungan keuangan untuk pemerintah negara bagian dan lokal.
Selanjutnya RUU mengenai stimulus ini akan dibahas oleh senat. Selain itu Washington juga mengklaim bahwa mereka akan memiliki seluruh dosis vaksin yang cukup untuk seluruh orang dewasa di negara itu pada Mei mendatang.
AS diketahui memulai program vaksinasi dengan sangat cepat. Presiden Biden yang waktu itu belum dilantik menjadi sukarelawan untuk menjadi penerima vaksin pertama agar menjadi role model untuk publik Amerika. Saat ini, AS telah memvaksin lebih dari 50 juta orang.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warren Buffet Sebut Soal Perang Ekonomi, Ada Apa?
