Internasional

Diisukan Copot Bos Sentral AS, Ini Kritik Trump ke The Fed

Roy Franedya, CNBC Indonesia
22 December 2018 14:05
Trump tidak senang dengan kebijakan The Fed yang naikkan bunga acuan yang mengerem pertumbuhan ekonomi AS.
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Jakarta, CNBC IndonesiaIsu Presiden Donald Trump yang ingin memecat Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral AS kembali memanas.

Bloomberg News memberitakan Presiden Donald Trump telah membahas pemecatan Jerome Powell. Trump frustasi karena pekan ini bank sentral memutuskan menaikkan suku bunga acuan yang menggoncang pasar saham, mengutip beberapa sumber.

Trump memang secara terang-terangan mengkritik kebijakan Jerome Powell Cs yang hawkish. Dalam tahun ini The Fed sudah menaikkan bunga acuan sebanyak empat kali. Saat ini bunga acuan AS berada di level 2,25% hingga 2,5%.

Juli 2018

Pertama kali Trump mengkritik kebijakan suku bunga acuan The Fed pada pertengahan Juli 2018. Kala itu Trump sebut kebijakan The Fed mengganggu pemulihan pertumbuhan ekonomi AS.


Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC International, Trump mengatakan ia tidak setuju dengan kebijakan The Fed meskipun menyatakan ia telah menempatkan orang yang sangat kompeten di bank sentral, yaitu Powell.

"Saya tidak senang," ujarnya. "Karena [ekonomi] kita membaik dan setiap kali Anda membaik mereka ingin menaikkan suku bunga lagi. Saya tidak terlalu - saya tidak senang dengan itu. Namun di saat yang sama saya membiarkan mereka melakukan yang menurut mereka terbaik."

"Namun saya tidak suka semua ini memengaruhi apa yang sedang kami kerjakan."

Agustus 2018

Trump kembali meluncurkan serangannya pada The Fed pada Agustus 2018. Dalam wawancaranya dengan Reuters, Trump tidak senang" dengan bank sentral Federal Reserve di bawah kepemimpinan gubernur yang ia tunjuk, Jerome Powell, karena menaikkan suku bunga acuan.

Trump juga mengatakan bank sentral seharusnya melakukan lebih banyak upaya untuk membantu dirinya mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam.

September 2018

Pada akhir September 2018, Trump kembali kritik The Fed. Kala itu, The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan 25 bps menjadi 2%-2,25%.

"Kita telah sukses sebagai sebuah negara. Sayangnya, mereka baru saja menaikkan suku bunga karena kita bekerja dengan baik. Saya tidak senang akan hal itu," kata Trump dalam sebuah konferensi pers di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York hari Rabu, dikutip dari Reuters.

"Saya lebih memilih membayar utang atau melakukan hal lain, menciptakan lapangan kerja lebih banyak. Jadi, saya cemas akan fakta bahwa mereka sepertinya senang menaikkan suku bunga," tambahnya.
Diisukan Copot Bos Sentral AS, Ini Kritik Trump ke The FedFoto: Reuters

Oktober 2018

Pada awal Oktober 2018, serangan Trump pada The Fed sedikit melunak. Menurutnya saat ini inflasi AS masih dalam tahap minimal dan data pemerintah mengarah ke ekonomi yang kuat dan belum perlu menaikkan suku bunga acuan.

"Yah, saya suka melihat suku bunga rendah. The Fed melakukan apa yang dianggapnya perlu tetapi saya tidak suka apa yang mereka lakukan karena kita memiliki inflasi benar-benar diperiksa, dan kami memiliki banyak hal baik yang terjadi, "kata Trump kepada wartawan di halaman Gedung Putih sebelum berangkat untuk sebuah acara Iowa. "Saya hanya tidak berpikir itu perlu dilakukan secepatnya."

Namun pada pertengahan Oktober, Trump kembali serang The Fed dengan pernyataan kerasnya. Trump sebut The Fed sebagai ancaman terbesar AS karena naikkan suku bunga acuan yang terlalu cepat.

"Saya katakan: Saya sangat tidak senang pada the Fed karena [mantan Presiden Barack] Obama bisa memiliki tingkat suku bunga nol," kata Trump kepada Journal, Selasa (23/10/2018). "Setiap kali kami melakukan hal hebat, dia menaikkan suku bunga."

Diisukan Copot Bos Sentral AS, Ini Kritik Trump ke The FedFoto: infografis/the fed/edward ricardo

Desember 2018

Serangan terbaru Trump adalah sebelum The Fed menaikkan suku bunga acuan. Dalam cuitannya melalui akun twitter pribadinya, dia mengingatkan The Fed agar tak salah ambil keputusan.

"Saya berharap orang-orang di The Fed akan membaca Wall Street Journal edisi hari ini sebelum mereka membuat kesalahan lain. Juga, jangan biarkan pasar menjadi lebih tidak likuid ketimbang yang sudah ada. Rasakan pasar, jangan hanya berpegang kepada angka yang tidak berarti. Semoga berhasil!," tulis Trump.

"Luar biasa bahwa dengan dolar yang sangat kuat dan tidak ada inflasi, dunia luar meletus di sekitar kita, Paris terbakar dan China melemah, the Fed bahkan mempertimbangkan kenaikan suku bunga lagi. Rebut Kemenangannya!" tulis Trump di akun Twitter-nya.

[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Bisakah Presiden Donald Trump Copot Bos The Fed?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular