Internasional
Trump Kritik Lagi Keputusan The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 September 2018 07:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyatakan ketidaksukaannya terhadap keputusan yang diambil bank sentral, Federal Reserve/ The Fed, untuk menaikkan suku bunga acuannya.
The Fed pada hari Rabu (26/9/2018) mengerek naik bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25%, sesuai dengan apa yang telah diperkirakan para pelaku pasar sebelumnya.
Trump dalam berbagai kesempatan telah mengritik langkah The Fed itu sebagai penghambat upayanya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kita telah sukses sebagai sebuah negara. Sayangnya, mereka baru saja menaikkan suku bunga karena kita bekerja dengan baik. Saya tidak senang akan hal itu," kata Trump dalam sebuah konferensi pers di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York hari Rabu, dikutip dari Reuters.
[Gambas:Video CNBC]
"Saya lebih memilih membayar utang atau melakukan hal lain, menciptakan lapangan kerja lebih banyak. Jadi, saya cemas akan fakta bahwa mereka sepertinya senang menaikkan suku bunga," tambahnya.
Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pengumuman suku bunga acuan menegaskan bahwa bank sentral akan tetap independen. Powell adalah calon yang ditunjuk Trump sebelum akhirnya menduduki posisi tertinggi di bank sentral AS awal tahun ini.
"Kami tidak mempertimbangkan faktor-faktor politik atau hal-hal seperti itu," ujarnya.
Kenaikan suku bunga tersebut adalah yang kedelapan kalinya sejak The Fed mulai melakukan normalisasi kebijakan suku bunga di Desember 2015, CNBC International melaporkan.
Bersamaan dengan itu, komite penentu kebijakan The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), juga memperkirakan akan ada satu kali lagi peningkatan suku bunga sebelum akhir tahun ini dan tiga kenaikan di 2019.
(prm) Next Article Trump: Ekonomi AS Kuat Walau The Fed 'Bandel'
The Fed pada hari Rabu (26/9/2018) mengerek naik bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2%-2,25%, sesuai dengan apa yang telah diperkirakan para pelaku pasar sebelumnya.
Trump dalam berbagai kesempatan telah mengritik langkah The Fed itu sebagai penghambat upayanya mendorong pertumbuhan ekonomi.
[Gambas:Video CNBC]
"Saya lebih memilih membayar utang atau melakukan hal lain, menciptakan lapangan kerja lebih banyak. Jadi, saya cemas akan fakta bahwa mereka sepertinya senang menaikkan suku bunga," tambahnya.
Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pengumuman suku bunga acuan menegaskan bahwa bank sentral akan tetap independen. Powell adalah calon yang ditunjuk Trump sebelum akhirnya menduduki posisi tertinggi di bank sentral AS awal tahun ini.
![]() Profil Gubernur The Fed Jerome Powell |
Kenaikan suku bunga tersebut adalah yang kedelapan kalinya sejak The Fed mulai melakukan normalisasi kebijakan suku bunga di Desember 2015, CNBC International melaporkan.
Bersamaan dengan itu, komite penentu kebijakan The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), juga memperkirakan akan ada satu kali lagi peningkatan suku bunga sebelum akhir tahun ini dan tiga kenaikan di 2019.
(prm) Next Article Trump: Ekonomi AS Kuat Walau The Fed 'Bandel'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular