Internasional

Lagi, Trump Kritik Langkah The Fed Naikkan Bunga Acuan

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 August 2018 06:57
Trump juga mengatakan bank sentral seharusnya melakukan lebih banyak upaya untuk membantu dirinya mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam.
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Senin (20/8/2018) mengatakan ia "tidak senang" dengan bank sentral Federal Reserve di bawah kepemimpinan gubernur yang ia tunjuk, Jerome Powell, karena menaikkan suku bunga acuan.

Trump juga mengatakan bank sentral seharusnya melakukan lebih banyak upaya untuk membantu dirinya mendorong pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam.

Dalam wawancaranya dengan Reuters itu, mantan taipan properti itu juga menuding China dan Eropa memanipulasi mata uang mereka.

Presiden-presiden AS sebelumnya sangat jarang mengritik keputusan The Fed dalam beberapa dekade terakhir sebab independensi bank sentral tersebut dipandang sangat penting bagi kestabilan perekonomian. Trump telah meninggalkan kebiasaan lama itu dan mengatakan ia tidak akan ragu mengritik The Fed bila bank sentral terus menaikkan suku bunganya.


Sang presiden telah membuat khawatir investor setelah dalam wawancaranya dengan CNBC International di bulan Juli lalu mengritik kebijakan pengetatan moneter The Fed. Pada hari Senin, ia mengatakan bunga acuan The Fed seharusnya lebih akomodatif.

"Saya tidak senang dengan keputusannya menaikkan suku bunga. Saya tidak senang," ujar Trump, merujuk kepada Gubernur The Fed Jerome Powell.

Trump menominasikan Powell tahun lalu untuk menggantikan Janet Yellen yang habis masa tugasnya.

Saham-saham dan dolar AS melemah setelah Trump menyampaikan komentarnya itu.

Trump, yang juga mengritik The Fed saat berkampanye, mengatakan negara-negara lain diuntungkan oleh langkah bank sentral ketika perseteruan dagang terjadi namun AS justru tidak mendapatkan dukungan itu.

"Kami berusaha dengan sangat kuat bernegosiasi dengan negara-negara lain. Kami akan menang. Namun, selama periode itu saya seharusnya mendapat bantuan dari The Fed. [Justru] negara lain yang terakomodasi," ujarnya.

The Fed telah menaikkan suku bunganya dua kali tahun ini dan diperkirakan akan melakukan dua lagi kenaikan hingga akhir tahun akibat inflasi yang naik menjadi 2,9% di Juli, level tertingginya dalam enam tahun belakangan. Angka pengangguran juga turun ke 3,9%, terendah dalam 20 tahun.

Juru bicara The Fed menolak mengomentari pernyataan Trump hari Senin.

Powell dalam sebuah wawancara bulan lalu mengatakan The Fed memiliki "tradisi lama" berupa independensi dari pengaruh politik dan menyatakan tidak seorang pun dari pemerintahan Trump mengatakan sesuatu yang membuatnya khawatir terkait hal itu.
(prm) Next Article Jadi Sasaran Kekesalan Trump, Bagaimana Nasib Bos The Fed?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular