
Internasional
Panas Lagi, Trump Sebut The Fed Ancaman Terbesarnya
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 October 2018 07:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Selasa (16/10/2018) meluncurkan lagi serangannya terhadap bank sentral Federal Reserve. Ia menyebut The Fed "ancaman terbesar saya".
"Karena The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat. Dan The Fed independen, jadi saya tidak berbicara dengannya," kata Trump merujuk pada Gubernur The Fed Jerome Powell dalam wawancara dengan Fox Business, dikutip dari CNBC International.
"Tapi saya tidak senang dengan apa yang ia lakukan karena ini [kenaikan suku bunga] terjadi begitu cepat. Karena - Anda lihat angka inflasi terakhir, sangat rendah," tambahnya.
Pernyataan itu adalah serangan terbaru Trump terhadap The Fed. Mantan taipan properti itu mengatakan bank sentral "telah gila" dan menyalahkan Powell atas rontoknya bursa saham AS pekan lalu. Ia juga menyatakan tidak senang dengan keputusan "loco" atau gila Powell yang terus menaikkan bunga acuan.
"Saya tidak menyalahkan siapapun, saya yang menunjuknya," kata Trump mengenai Powell. "Dan mungkin [keputusan] ini benar, mungkin juga salah. Namun saya yang menunjuknya untuk jabatan itu."
Meskipun Trump telah berulang kali mengatakan bank sentral AS membuat kesalahan dalam kebijakan moneternya, ia juga menyatakan tidak akan memecat Powell. Trump dalam sebuah wawancara tanggal 11 Oktober mengatakan ia hanya kecewa dengan keputusan Powell.
Serangan presiden AS itu terjadi beberapa jam setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan angka pembukaan lapangan kerja AS yang menyentuh rekor 7,1 juta di Agustus. Data itu akan membantu The Fed mempertahankan keputusannya menaikkan bunga acuan di September yang merupakan kenaikan ketiga tahun ini.
The Fed dan para pelaku pasar telah memperkirakan satu kali lagi kenaikan di Desember namun Trump terus-menerus mengritik The Fed dan membuat pasar mengkhawatirkan independensi bank sentral.
Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen pada hari Jumat mengatakan ia yakin The Fed akan tetap menjalankan rencana kebijakannya meski mendapat tentangan dari Trump.
"The Fed jelas tidak gila dengan apa yang dilakukannya saat ini," kata Yellen dalam World Knowledge Forum.
(prm) Next Article Takut Resesi, The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi
"Karena The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat. Dan The Fed independen, jadi saya tidak berbicara dengannya," kata Trump merujuk pada Gubernur The Fed Jerome Powell dalam wawancara dengan Fox Business, dikutip dari CNBC International.
"Tapi saya tidak senang dengan apa yang ia lakukan karena ini [kenaikan suku bunga] terjadi begitu cepat. Karena - Anda lihat angka inflasi terakhir, sangat rendah," tambahnya.
"Saya tidak menyalahkan siapapun, saya yang menunjuknya," kata Trump mengenai Powell. "Dan mungkin [keputusan] ini benar, mungkin juga salah. Namun saya yang menunjuknya untuk jabatan itu."
![]() |
Serangan presiden AS itu terjadi beberapa jam setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan angka pembukaan lapangan kerja AS yang menyentuh rekor 7,1 juta di Agustus. Data itu akan membantu The Fed mempertahankan keputusannya menaikkan bunga acuan di September yang merupakan kenaikan ketiga tahun ini.
The Fed dan para pelaku pasar telah memperkirakan satu kali lagi kenaikan di Desember namun Trump terus-menerus mengritik The Fed dan membuat pasar mengkhawatirkan independensi bank sentral.
Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen pada hari Jumat mengatakan ia yakin The Fed akan tetap menjalankan rencana kebijakannya meski mendapat tentangan dari Trump.
"The Fed jelas tidak gila dengan apa yang dilakukannya saat ini," kata Yellen dalam World Knowledge Forum.
(prm) Next Article Takut Resesi, The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi
Most Popular