
Internasional
Syarat Terpenuhi, Parlemen Siap Gulingkan PM Inggris?
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 December 2018 07:20

London, CNBC Indonesia - Jumlah surat permohonan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Inggris Theresa May yang disampaikan anggota Partai Konservatif dilaporkan telah mencapai batas yang ditetapkan parlemen, BBC melaporkan Selasa (11/12/2018) dengan mengutip beberapa sumber.
Para narasumber tersebut yakin batas minimal 48 surat telah tercapai, dilansir dari Reuters.
Ketua Komite 1922 Partai Konservatif, Graham Brady, telah meminta untuk bertemu May hari Rabu setelah sesi tanya jawab mingguannya di parlemen, tulis Editor Politik BBC Laura Kuenssberg di Twitter yang dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa konfirmasi atas kabar tersebut sepertinya tidak akan ada hingga hari Rabu.
May telah menghadapi penolakan keras dari anggota partainya sendiri, Partai Konservatif, terkait usulan perjanjian Brexit antara Inggris dengan Uni Eropa (UE).
Pertengahan bulan lalu, beberapa anggota parlemen Partai Konservatif mengatakan mereka telah mengirimkan surat pengajuan mosi tidak percaya kepada pemimpin Inggris itu.
May bisa dilengserkan dari jabatannya jika 158 dari 315 anggota parlemennya memilih untuk menentang dirinya.
(prm) Next Article Buntut Brexit, Theresa May Terancam Digulingkan Pekan Depan
Para narasumber tersebut yakin batas minimal 48 surat telah tercapai, dilansir dari Reuters.
Ketua Komite 1922 Partai Konservatif, Graham Brady, telah meminta untuk bertemu May hari Rabu setelah sesi tanya jawab mingguannya di parlemen, tulis Editor Politik BBC Laura Kuenssberg di Twitter yang dikutip Reuters. Ia menambahkan bahwa konfirmasi atas kabar tersebut sepertinya tidak akan ada hingga hari Rabu.
![]() |
Pertengahan bulan lalu, beberapa anggota parlemen Partai Konservatif mengatakan mereka telah mengirimkan surat pengajuan mosi tidak percaya kepada pemimpin Inggris itu.
May bisa dilengserkan dari jabatannya jika 158 dari 315 anggota parlemennya memilih untuk menentang dirinya.
(prm) Next Article Buntut Brexit, Theresa May Terancam Digulingkan Pekan Depan
Most Popular