
Rp 250 Juta, Ini Cara Beli Apartemen di Stasiun Rawa Buntu
Mohammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 December 2018 15:21

Tangerang Selatan, CNBC Indonesia - Perumnas membangun apartemen 'nempel' stasiun bernama Mahata Serpong. Proyek ini dibangun di kawasan Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan.
Proyek yang akan berdiri di atas lahan seluas 24.626 m persegi ini memiliki total 3.632 unit hunian. Tahap pertama dibangun 3 tower dari total 6 tower. Ketiga tower pada tahap pertama lni terdiri dari 1.816 unit dengan bauran 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.
Tipe yang disediakan yaitu tipe Studio (Semi Gross 21.90 meter persegi), tipe 1 BR (Semi Gross 34.09 m persegi), tipe 2 BR (Semi Gross 35.98 m persegi) dan tipe 2 + BR (Semi Gross 60.47 m persegi).
Pembangunan Mahata Serpong akan dilakukan mulai akhir tahun ini dan perkiraan selesai tahun 2020. Saat ini perizinan sudah rampung dan pembelian unit dapat dipesan di kantor marketing Perumnas yang salah satunya berada di Stasiun Rawa Buntu.
Direktur Koorporasi dan Pengembangan Bisnis Perum Perumnas Galih Praharnanto menyebutkan bahwa pihaknya menyediakan beragam skema pembayaran. "Skema pembayaran macam-macam. Kalau Rusunami saya kira jelas, yang dia berhak uang muka cuma 1%. Coba bayangkan kita jual 250jt kredit cuma 2,5 juta. Ngumpulin duit sama pacar bisa dapet, habis itu cicil 20 tahun," ungkapnya, Senin (10/12/2018).
Adapun syarat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang boleh membeli hunian ini, salah satunya adalah, belum punya rumah. Hal tersebut harus dilengkapi surat kereterangan dari pihak berwenang.
"Penghasilan juga tidak boleh lebih dari Rp 7 juta. Yang penting juga yang bersangkutan memberikan surat pernyataan, harus digunakan sendiri, tidak dibisniskan," imbuhnya.
Dengan begitu, lanjut Galih, yang dapat menempati hunian hanyalah warga yang benar-benar membutuhkan. Dia tidak segan menarik kembali unit yang telah terbeli jika si pembeli pada kemudian hari diketahui tidak sesuai persyaratan.
"Kita bisa ambil lagi unit itu kalau ternyata yang tinggal bukan pemilik asli," tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Ada Apartemen yang Cuma Selangkah ke Stasiun, Minat?
Proyek yang akan berdiri di atas lahan seluas 24.626 m persegi ini memiliki total 3.632 unit hunian. Tahap pertama dibangun 3 tower dari total 6 tower. Ketiga tower pada tahap pertama lni terdiri dari 1.816 unit dengan bauran 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.
Tipe yang disediakan yaitu tipe Studio (Semi Gross 21.90 meter persegi), tipe 1 BR (Semi Gross 34.09 m persegi), tipe 2 BR (Semi Gross 35.98 m persegi) dan tipe 2 + BR (Semi Gross 60.47 m persegi).
Adapun syarat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang boleh membeli hunian ini, salah satunya adalah, belum punya rumah. Hal tersebut harus dilengkapi surat kereterangan dari pihak berwenang.
"Penghasilan juga tidak boleh lebih dari Rp 7 juta. Yang penting juga yang bersangkutan memberikan surat pernyataan, harus digunakan sendiri, tidak dibisniskan," imbuhnya.
Dengan begitu, lanjut Galih, yang dapat menempati hunian hanyalah warga yang benar-benar membutuhkan. Dia tidak segan menarik kembali unit yang telah terbeli jika si pembeli pada kemudian hari diketahui tidak sesuai persyaratan.
"Kita bisa ambil lagi unit itu kalau ternyata yang tinggal bukan pemilik asli," tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(roy) Next Article Ada Apartemen yang Cuma Selangkah ke Stasiun, Minat?
Most Popular