3 BUMN Bangun Apartemen 'Nempel' Stasiun di Tangsel Rp6 T

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 December 2018 12:23
3 BUMN Bangun Apartemen 'Nempel' Stasiun di Tangsel Rp6 T
Foto: Menteri BUMN Rini M Soemarno menghadiri acara Groundbreaking Sinergi BUMN Rumah Susun Terintegrasi Stasiun Rawa Buntu, Jurangmangu, dan Cisauk. Senin (10/12). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tangerang Selatan, CNBC Indonesia - Tiga perusahaan pelat merah serentak membangun hunian terintegrasi transportasi pada Senin (10/12/2018). Seremonial ground breaking berlangsung di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, dengan turut dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan penugasan kepada tiga perusahaan di bawah naungannya untuk mengerjakan proyek ini, masing-masing Perumnas dengan mengembangkan hunian di Stasiun Rawa Buntu, Hutama Karya di Stasiun Jurangmangu, dan Adhi Karya di Stasiun Cisauk.

Total nilai investasi menurut Menteri BUMN mencapai Rp 6 triliun. Perinciannya, hunian di Stasiun Jurang Mangu Rp2,1 triliun, hunian di Stasiun Cisauk Rp 831 miliar, dan sisanya sekitar Rp 3 triliun untuk hunian di Stasiun Rawa Buntu. 

Kementerian BUMN menyatakan BUMN merupakan ujung tombak kehadiran negara dalam penyediaan rumah bagi rakyat. "BUMN siap mendukung Program Satu Juta Rumah pemerintah pusat pada peningkatan kapasitas penyediaan rumah yang mampu terserap dengan cepat di pasar," tulis Kementerian BUMN dalam rilisnya.



Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, kerja sama pembangunan hunian terintegrasi transportasi ini dilaksanakan dengan pemanfaatan atas lahan milik PT KAI. Kerja sama ini memperhatikan pola kerja sama jangka panjang sebagaimana Permen BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2014.

"Selain terintegrasi dengan transportasi KRL di stasiun, pengembangan hunian dengan konsep ini juga akan dilengkapi area publik berupa parkir mobil, parkir, komersial area, taman dan area publik bersama. Konsep hunian ini akan memudahkan mobilisasi masyarakat dalam beraktivitas," kata Edi.

Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan, proyek serupa bukan hanya kali ini dikerjakan. Dia mengaku, konsep hunian terintegrasi transportasi sudah dilakukan sebelumnya di Stasiun Tanjung Barat Jakarta dan Stasiun Pondok Cina Depok.

"Minat yang luar biasa dari masyarakat pada kedua proyek kami sebelumnya itu menyemangatl kami untuk terus mengembangkan konsep terintegrasi seperti ini kedepannya, dan menjaga ketepatan waktu dalam pembangunannya," ujar Bambang.

Proyek yang digarap Perumnas disebut sebagai Mahata Serpong dan akan berdiri di atas lahan seluas 24.626 m2 dengan total unit 3.632 hunian. Tahap pertama dibangun 3 tower dari total 6 tower.

Ketiga tower pada tahap pertama ini terdiri dari 1.816 unit dengan bauran 330 hunian subsidi dan 1486 hunian non subsidi. Tipe yang disediakan yaitu tipe Studio (Semi Gross 21.90 m2), tipe 1 BR (Semi Gross 34.09 m2), tipe 2 BR (Semi Gross 35.98 m2) dan tipe 2 BR+ (Semi Gross 60.47 m2).

Pembangunan Mahata Serpong dilakukan mulai akhir tahun ini dan perkiraan selesai 2020. Saat ini perizinan sudah rampung dan pembelian unit dapat dipesan di kantor marketing Perumnas yang salah satunya berada di Stasiun Rawa Buntu.

Selanjutnya, di Stasiun Cisauk pengembangan hunian terintegrasi transportasi dilakukan oleh PT Adhi Commuter Properti, yang merupakan anak perusahaan dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan nama Cisauk Point.

Di kawasan Ini akan dibangun 6 tower dengan 2.641 unit hunian. Tahap pertama, sebanyak 832 unit dengan bauran 300 unit hunian subsidi dan 532 unit non subsidi. "Melalui hunian menempel dengan Stasiun Rawa Buntu ini, maka akan banyak lagi hunian terjangkau yang dapat diserap oleh masyarakat," kata Bambang.



Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan perizinan IMB hunian terintegrasi Stasiun Cisauk masih dalam proses. Proyek dengan total nilai investasi Rp 831 miliar ini akan memulai pembangunan tahap 1 dan serah terima ke konsumen pada 2021.

Untuk hunian bersubsidi, Cisauk Point mengembangkan 2 tower, yaitu tower Jasper dan Agate setinggi 19 lantai dengan jumlah unit mencapai 640 unit. Sedangkan 4 tower lainnya setinggi 26 lantai akan dikembangkan untuk hunian kelas menengah bawah, dengan total unit 2001 unit.

"Hari ini, 10 Desember 2018 kami melakukan groundbreaking untuk tower Sapphire, sebagai tanda awal kami mengembangkan kawasan ini. Selanjutnya, untuk tower-tower yang lain akan dikembangkan secara bertahap," kata dia.



Total unit yang akan dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) melalui PT HK Realtindo di kawasan stasiun ini sebanyak 4.510 unit dan akan terbagi menjadi enam tower di atas lahan seluas 4,6 hektar (ha). Total investasi proyek Ini sekitar Rp 2,1 triliun.

Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo. mengatakan pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan optimalisasi stasiun dan dibangun tiga tower apartemen dengan kapasitas sekitar 1.500 unit dengan total investasi sekitar Rp 891 miliar.

"Sekitar 30% atau sekitar 450 unit hunian ini untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jakarta dan sekitarnya untuk bisa memiliki hunian yang layak," kata Bintang. Hunian untuk MBR tersebut akan dijual dengan harga Rp 8 juta per meter persegi dengan luas mulai dari 32 meter persegi.

Saat ini, perizinan hunian terintegrasi Stasiun Jurangmangu masih dalam proses. Pembangunan rencananya akan dimulai pada semester 1 tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2023. Sedangkan tahap kedua sekitar 2.300 unit akan dilaksanakan setelah seluruh pembangunan tahap pertama selesai dilakukan.

[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular