
RI & 4 Negara Eropa Teken Perdagangan Bebas 16 Desember 2018
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
05 December 2018 18:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IE-CEPA) akan ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan keempat menteri negara anggota EFTA di Jakarta pada Minggu, 16 Desember 2018.
Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Perjanjian Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo.
"IE-CEPA penandatanganannya hari Minggu, tanggal 16 di kantor Kemendag mulai sekitar jam 15.00. Ini karena menteri-menteri EFTA hanya bisa perjalanan dinas di akhir pekan," kata Iman kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Sebagai informasi, EFTA terdiri atas empat negara Skandinavia dan Eropa Barat yang tidak tergabung dalam Uni Eropa, yakni Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia.
Dengan ditekennya IE-CEPA, maka akses pasar perdagangan barang antara Indonesia dan EFTA akan semakin luas, termasuk jasa dan investasi serta kerja sama ekonomi dan capacity building.
Pada perdagangan barang, produk-produk Indonesia yang akan memperoleh peningkatan akses pasar ke EFTA, antara lain perikanan, industri (tekstil, furnitur, sepeda, elektronik, dan ban mobil), serta pertanian (kopi dan kelapa sawit).
Pada perdagangan jasa, akses pasar bagi para pekerja Indonesia (Intra Corporate Trainee, Trainee, Contract Service Supplier, Independent Professional, serta Young Professional) ke EFTA akan lebih terbuka.
Sektor jasa yang akan memperoleh keuntungan antara lain jasa profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.
Negara anggota EFTA juga akan meningkatkan investasinya di RI, antara lain di sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur, perikanan, kehutanan, serta industri kimia.
Selain itu, Indonesia akan mendapatkan kerja sama dan capacity building, antara lain dalam sektor perikanan dan aquamarine, promosi ekspor, pariwisata, UMKM, Hak Kekayaan Intelektual, industri kakao, sustainability, industri bengkel pesawat (MRO), serta pendidikan vokasional.
"EFTA merupakan kelompok dagang di kawasan Eropa yang belum kita jajaki dan kembangkan potensi pasarnya. Dengan selesainya IE-CEPA, diharapkan pemanfaatan pangsa pasar di masing-masing negara dapat dioptimalkan serta menjadi pintu masuk ke pasar Uni Eropa," jelas Mendag akhir bulan lalu.
Enggar juga berharap perjanjian ini bisa menjadi landasan untuk mengejar ketertinggalan dari negara ASEAN lainnya, khususnya Filipina dan Singapura, yang telah lebih dulu menyelesaikan perjanjian dagang dengan EFTA.
Data BPS menunjukkan, EFTA adalah negara tujuan ekspor non migas ke-23 dan negara asal impor non migas ke-25 bagi RI.
Sepanjang 2017, perdagangan Indonesia-EFTA mencapai US$ 2,4 miliar, dengan RI menikmati surplus perdagangan sebesar US$ 212 juta.
Ekspor utama Indonesia ke EFTA antara lain perhiasan, perangkat optik, emas, perangkat telepon, dan essential oil. Adapun impor utama Indonesia dari EFTA adalah emas, mesin turbo-jet, obat- obatan, pupuk, dan campuran bahan baku industri.
Di sektor investasi, nilai investasi negara-negara anggota EFTA di Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai US$ 621 juta
(ray/ray) Next Article RI Buka Perdagangan Bebas dengan Australia, Sudah Siap?
Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Perjanjian Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo.
"IE-CEPA penandatanganannya hari Minggu, tanggal 16 di kantor Kemendag mulai sekitar jam 15.00. Ini karena menteri-menteri EFTA hanya bisa perjalanan dinas di akhir pekan," kata Iman kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Dengan ditekennya IE-CEPA, maka akses pasar perdagangan barang antara Indonesia dan EFTA akan semakin luas, termasuk jasa dan investasi serta kerja sama ekonomi dan capacity building.
Pada perdagangan barang, produk-produk Indonesia yang akan memperoleh peningkatan akses pasar ke EFTA, antara lain perikanan, industri (tekstil, furnitur, sepeda, elektronik, dan ban mobil), serta pertanian (kopi dan kelapa sawit).
Pada perdagangan jasa, akses pasar bagi para pekerja Indonesia (Intra Corporate Trainee, Trainee, Contract Service Supplier, Independent Professional, serta Young Professional) ke EFTA akan lebih terbuka.
Sektor jasa yang akan memperoleh keuntungan antara lain jasa profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.
Negara anggota EFTA juga akan meningkatkan investasinya di RI, antara lain di sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur, perikanan, kehutanan, serta industri kimia.
Selain itu, Indonesia akan mendapatkan kerja sama dan capacity building, antara lain dalam sektor perikanan dan aquamarine, promosi ekspor, pariwisata, UMKM, Hak Kekayaan Intelektual, industri kakao, sustainability, industri bengkel pesawat (MRO), serta pendidikan vokasional.
"EFTA merupakan kelompok dagang di kawasan Eropa yang belum kita jajaki dan kembangkan potensi pasarnya. Dengan selesainya IE-CEPA, diharapkan pemanfaatan pangsa pasar di masing-masing negara dapat dioptimalkan serta menjadi pintu masuk ke pasar Uni Eropa," jelas Mendag akhir bulan lalu.
Enggar juga berharap perjanjian ini bisa menjadi landasan untuk mengejar ketertinggalan dari negara ASEAN lainnya, khususnya Filipina dan Singapura, yang telah lebih dulu menyelesaikan perjanjian dagang dengan EFTA.
Data BPS menunjukkan, EFTA adalah negara tujuan ekspor non migas ke-23 dan negara asal impor non migas ke-25 bagi RI.
Sepanjang 2017, perdagangan Indonesia-EFTA mencapai US$ 2,4 miliar, dengan RI menikmati surplus perdagangan sebesar US$ 212 juta.
Ekspor utama Indonesia ke EFTA antara lain perhiasan, perangkat optik, emas, perangkat telepon, dan essential oil. Adapun impor utama Indonesia dari EFTA adalah emas, mesin turbo-jet, obat- obatan, pupuk, dan campuran bahan baku industri.
Di sektor investasi, nilai investasi negara-negara anggota EFTA di Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai US$ 621 juta
(ray/ray) Next Article RI Buka Perdagangan Bebas dengan Australia, Sudah Siap?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular