
RI-Eropa Mulai Sosialisasi Perdagangan Bebas
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
26 November 2018 19:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia membuka akses lebih lebar ke negara-negara anggota European Free Trade Association (EFTA). Akses tersebut berupa pasar barang, jasa, dan investasi termasuk kerja sama ekonomi dan pengembangan kapasitas.
Indonesia baru saja mendandatangani pernyataan bersama (joint statement) Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) oleh Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, dengan empat menteri negara-negara anggota EFTA di di Sekretariat EFTA, Jenewa, Swiss, akhir pekan lalu.
Dikutip CNBC Indonesia dari Siaran Pers KBRI Bern, Senin (26/11/2018) Hal tersebut menjadi benang merah dari Forum Bisnis yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern di Kota Jenewa. Forum Bisnis bertema 'Optimizing the Benefits of Indonesia-EFTA CEPA Agreement' dihadiri oleh peserta terbatas sekitar 20 pelaku usaha di Swiss yang memiliki bisnis di Indonesia.
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, mengatakan tujuan utama forum bisnis ini adalah untuk sosialisasi pemanfaatan IE-CEPA bagi para para pelaku bisnis di Indonesia dan negara-negara EFTA.
"Perundingan IE-CEPA telah berlangsung secara intensif selama hampir 8 tahun atau perundingan CEPA terpanjang yang pernah dimiliki oleh Indonesia hingga saat ini," ungkap Muliaman.
"Kita dorong para pelaku usaha di Indonesia memanfaatkan CEPA dengan negara-negara EFTA yang telah diperjuangkan sejak lama ini, karena berdasarkan survey sebagian perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) mandeg atau tidak dimanfaatkan dengan baik," kata mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan ini.
Indonesia-EFTA CEPA meningkatkan akses pasar perdagangan barang Indonesia ke EFTA, antara lain produk-produk perikanan, industri (tekstil, furnitur, sepeda, elektronik, dan ban mobil), serta pertanian (termasuk kopi dan kelapa sawit).
Pada perdagangan jasa, akses pasar bagi para pekerja Indonesia (Intra Corporate Trainee, Trainee, Contract Service Supplier, Independent Professional, serta Young Professional) ke EFTA akan lebih terbuka. Contohnya, sektor jasa yang akan memperoleh keuntungan antara lain jasa profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.
Indonesia juga akan memperoleh peningkatan investasi dari negara anggota EFTA pada sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur sektor perikanan, kehutanan, industri kimia, dan lain sebagainya.
Selain itu, Indonesia akan mendapatkan kerja sama dan capacity building, misalnya dalam sektor perikanan dan aquamarine, promosi ekspor, pariwisata, UMKM, HKI, kakao, sustainability maintenance, repair and overhaul (MRO), pendidikan vokasional, dan lainnya.
Penandatanganan pernyataan bersama (joint statement) Indonesia-EFTA CEPA ini menandai diselesaikannya perundingan antara Indonesia dengan negara-negara EFTA melalui skema IE-CEPA.
Langkah selanjut setelah joint statement adalah melakukan "legal scrubbing" dan penerjemahan sehingga secara teknis dan legal, IE-CEPA siap ditandatangani. IE-CEPA djadwalkan akan ditandatangani di Jakarta pada Desember 2018.
(ray) Next Article Eks Menkes Terawan Didapuk Jadi Dubes RI untuk Spanyol?
Indonesia baru saja mendandatangani pernyataan bersama (joint statement) Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) oleh Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, dengan empat menteri negara-negara anggota EFTA di di Sekretariat EFTA, Jenewa, Swiss, akhir pekan lalu.
Dikutip CNBC Indonesia dari Siaran Pers KBRI Bern, Senin (26/11/2018) Hal tersebut menjadi benang merah dari Forum Bisnis yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern di Kota Jenewa. Forum Bisnis bertema 'Optimizing the Benefits of Indonesia-EFTA CEPA Agreement' dihadiri oleh peserta terbatas sekitar 20 pelaku usaha di Swiss yang memiliki bisnis di Indonesia.
![]() |
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, mengatakan tujuan utama forum bisnis ini adalah untuk sosialisasi pemanfaatan IE-CEPA bagi para para pelaku bisnis di Indonesia dan negara-negara EFTA.
"Perundingan IE-CEPA telah berlangsung secara intensif selama hampir 8 tahun atau perundingan CEPA terpanjang yang pernah dimiliki oleh Indonesia hingga saat ini," ungkap Muliaman.
"Kita dorong para pelaku usaha di Indonesia memanfaatkan CEPA dengan negara-negara EFTA yang telah diperjuangkan sejak lama ini, karena berdasarkan survey sebagian perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) mandeg atau tidak dimanfaatkan dengan baik," kata mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan ini.
Indonesia-EFTA CEPA meningkatkan akses pasar perdagangan barang Indonesia ke EFTA, antara lain produk-produk perikanan, industri (tekstil, furnitur, sepeda, elektronik, dan ban mobil), serta pertanian (termasuk kopi dan kelapa sawit).
Pada perdagangan jasa, akses pasar bagi para pekerja Indonesia (Intra Corporate Trainee, Trainee, Contract Service Supplier, Independent Professional, serta Young Professional) ke EFTA akan lebih terbuka. Contohnya, sektor jasa yang akan memperoleh keuntungan antara lain jasa profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.
Indonesia juga akan memperoleh peningkatan investasi dari negara anggota EFTA pada sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur sektor perikanan, kehutanan, industri kimia, dan lain sebagainya.
Selain itu, Indonesia akan mendapatkan kerja sama dan capacity building, misalnya dalam sektor perikanan dan aquamarine, promosi ekspor, pariwisata, UMKM, HKI, kakao, sustainability maintenance, repair and overhaul (MRO), pendidikan vokasional, dan lainnya.
Penandatanganan pernyataan bersama (joint statement) Indonesia-EFTA CEPA ini menandai diselesaikannya perundingan antara Indonesia dengan negara-negara EFTA melalui skema IE-CEPA.
Langkah selanjut setelah joint statement adalah melakukan "legal scrubbing" dan penerjemahan sehingga secara teknis dan legal, IE-CEPA siap ditandatangani. IE-CEPA djadwalkan akan ditandatangani di Jakarta pada Desember 2018.
(ray) Next Article Eks Menkes Terawan Didapuk Jadi Dubes RI untuk Spanyol?
Most Popular