
Akhirnya, Produk Kilang TPPI Diekspor Perdana ke China
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 December 2018 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) bersama dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) telah melakukan ekspor perdana produk petrokimia Paraxylene sebanyak 10.000 Metrik Ton (MT) ke China guna memenuhi permintaan pasar di kawasan Asia Pasifik.
GM PT TPPI Tuban Sugeng Hermanto menuturkan, ekspor perdana produk Paraxylene Pertamina dan TPPI dilakukan seiring dengan tingkat produksi kilang TPPI yang kini telah mencapai 67 ton/jam.
"Operasionalnya produk kami sudah mencapai 67 ton/jam. Bisa secara kontinu menghasilkan Paraxylene sebanyak 70 ton Paraxylene tiap jam sehingga selama sebulan sudah bisa memproduksi Paraxylene sebanyak 50 ribu metrik ton. Oleh karena itu Pertamina menyalurkan ke domestik maupun luar negeri," ujar Sugeng melalui keterangan resminya, Senin (3/12/2018).
Lebih lanjut, Sugeng menambahkan, produksi Paraxylene ini sudah melampaui kebutuhan di pasar domestik, sehingga kelebihan produksi dapat diekspor ke luar negeri.
Sebagai informasi, Paraxylene adalah bahan baku utama untuk memproduksi PTA (purified terephthalic acid). Paraxylene merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha.
Hasil Paraxylene sebagian besar berupa PTA yang menjadi komponen penting dalam industri tekstil. Selain itu paraxylene juga dapat diproses menjadi PET sebagai komponen utama bahan baku kemasan makanan dan minuman karena sifatnya tidak beracun. Nantinya, Paraxylene juga memiliki produk turunan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari seperti, tempat (casing) telepon genggam, dashboard pada kendaraan, dan sebagainya.
Adapun, Manager Aromatic Olefin Pertamina Darius Darwis menambahkan, ekspor Paraxylene ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional khususnya di Tiongkok, dan ke depannya, perusahaan akan terus mengembangkan ekspor petrokimia.
"Pertamina dan TPPI akan melaksanakan tender untuk mencari pembeli terbaik, dengan volume sesuai rencana produksi TPPI," jelas Darius.
"Kami berharap, sesuai dengan anjuran pemerintah, kami bisa mengoptimalkan hasil produksi dalam negeri. Daripada memperbanyak impor, kita lebih baik memperbanyak ekspor jadi akan menambah devisa negara tentunya keuntungan Pertamina juga akan lebih banyak dari sebelumnya," tutupnya.
(gus/gus) Next Article Riwayat TPPI, Kilang 'Mati Suri' yang Penuh Potensi
GM PT TPPI Tuban Sugeng Hermanto menuturkan, ekspor perdana produk Paraxylene Pertamina dan TPPI dilakukan seiring dengan tingkat produksi kilang TPPI yang kini telah mencapai 67 ton/jam.
Lebih lanjut, Sugeng menambahkan, produksi Paraxylene ini sudah melampaui kebutuhan di pasar domestik, sehingga kelebihan produksi dapat diekspor ke luar negeri.
Sebagai informasi, Paraxylene adalah bahan baku utama untuk memproduksi PTA (purified terephthalic acid). Paraxylene merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha.
Hasil Paraxylene sebagian besar berupa PTA yang menjadi komponen penting dalam industri tekstil. Selain itu paraxylene juga dapat diproses menjadi PET sebagai komponen utama bahan baku kemasan makanan dan minuman karena sifatnya tidak beracun. Nantinya, Paraxylene juga memiliki produk turunan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari seperti, tempat (casing) telepon genggam, dashboard pada kendaraan, dan sebagainya.
Adapun, Manager Aromatic Olefin Pertamina Darius Darwis menambahkan, ekspor Paraxylene ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional khususnya di Tiongkok, dan ke depannya, perusahaan akan terus mengembangkan ekspor petrokimia.
"Pertamina dan TPPI akan melaksanakan tender untuk mencari pembeli terbaik, dengan volume sesuai rencana produksi TPPI," jelas Darius.
"Kami berharap, sesuai dengan anjuran pemerintah, kami bisa mengoptimalkan hasil produksi dalam negeri. Daripada memperbanyak impor, kita lebih baik memperbanyak ekspor jadi akan menambah devisa negara tentunya keuntungan Pertamina juga akan lebih banyak dari sebelumnya," tutupnya.
(gus/gus) Next Article Riwayat TPPI, Kilang 'Mati Suri' yang Penuh Potensi
Most Popular