
Internasional
Terduga Dalang Pembunuhan Khashoggi Pimpin Aksi Lewat Skype
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 October 2018 18:00

Setidaknya tiga kawan Khashoggi berkata ke Reuters bahwa beberapa bulan setelah jurnalis itu pindah ke Washington tahun lalu, dia menerima banyak telepon dari tangan kanan MbS. Dia didesak untuk kembali ke Arab Saudi. Khashoggi menolak dengan keras, kata mereka, karena dia takut akan ada pembalasan untuk kolom tulisannya di Washington Post dan pandangan gamblangnya.
Qahtani mencoba meyakinkan mantan editor harian itu bahwa dia masih sangat dihormati. Dia juga menawarkan pekerjaan sebagai konsultan istana kerajaan kepada Khashoggi, kata teman-teman almarhum.
Khashoggi berkata sementara dia merasa Qahtani lembut dan sopan selama perbincangan itu, dia tidak mempercayainya, kata seorang kawan dekat kepada Reuters.
"Jamal berkata ke saya setelah itu, 'dia pikir saya akan kembali supaya dia bisa melemparkan saya ke penjara?'"
Pejabat senior Saudi membenarkan bahwa Qahtani sudah berbicara ke Khashoggi tentang kepulangan. Penggerebekan yang terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul itu nampaknya adalah salah satu cara untuk 'memulangkannya'.
Seberapa banyak yang pangeran mahkota ketahui tentang rencana ajudannya untuk menculik Khashoggi?
Sebagian besar dari 15 anggota tim yang diidentifikasi oleh otoritas Turki dan Saudi bekerja untuk layanan keamanan dan intelijen kerajaan, militer, kementerian pemerintah, keamanan istana kerajaan serta angkatan udara. Salah satu di antaranya adalah Jenderal Maher Mutrebm seorang petugas intelijen senior, yang menjadi bagian dari tim keamanan Pangeran Mohammed. Dia terlihat di foto-foto bersama pangeran mahkota dalam kunjungan resminya ke AS dan Eropa di awal tahun ini.
Narasumber pejabat berpangkat tinggi Arab dan intelijen Turki berkata ponsel Mutreb digunakan untuk menelepon Qahtani ketika Khashoggi diinterogasi.
Reuters mencoba menghubungi 15 orang anggota tim itu, tetapi ponsel mereka dimatikan, tersambung ke voicemail atau tidak terdaftar.
Pejabat Saudi berkata Wakil Direktur Intelijen Jenderal Ahmed al-Asiri membentuk tim beranggotakan 15 orang dari pasukan intelijen dan keamanan. Asiri adalah salah satu dari lima pejabat yang dipecat hari Sabtu.
Sosok kunci lainnya adalah Dr. Salah al-Tubaigy, seorang pakar forensik dengan spesialisasi otopsi yang ditugaskan di Kementerian Dalam Negeri Saudi. Ia datang ke tempat kejadian dan diperlengkapi dengan sebuah gergaji tulang yang disebut para narasumber Turki digunakan untuk memutilasi Khashoggi.
Kehadirannya sulit untuk dijelaskan dalam sebuah operasi pejabat Saudi yang kini disebut ditujukan untuk membujuk Khashoggi pulang ke negara asalnya.
Sulit untuk membayangkan bahwa pangeran mahkota tidak mengetahui operasi halus seperti ini, kata para narasumber Saudi yang memiliki koneksi dengan istana kerajaan.
Pejabat Saudi yang berbicara pada hari Sabtu berkata perintah yang ada memberi otorisasi untuk "bernegosiasi" dengan "pembangkang" untuk kembali tanpa meminta persetujuan. Namun, tim yang terlibat dengan Khashoggi melampaui otorisasi itu.
Pejabat Saudi lainnya yang mengetahui investigasi berkata Qahtani memutuskan sendiri untuk menyusun penculikan Khashoggi dan meminta Asiri untuk membentuk sebuah tim. Namun, rencana mereka gagal.
Tindakan terakhir Qahtani mungkin memang untuk melayani bosnya, karena dia pada akhirnya bertanggungjawab atas krisis yang menimpa Arab Saudi sejak pembunuhan Khashoggi.
Raja Saudi pun telah memecat Qahtani dan memerintahkan restrukturasi di badan intelijen umum. (prm)
Qahtani mencoba meyakinkan mantan editor harian itu bahwa dia masih sangat dihormati. Dia juga menawarkan pekerjaan sebagai konsultan istana kerajaan kepada Khashoggi, kata teman-teman almarhum.
Khashoggi berkata sementara dia merasa Qahtani lembut dan sopan selama perbincangan itu, dia tidak mempercayainya, kata seorang kawan dekat kepada Reuters.
Pejabat senior Saudi membenarkan bahwa Qahtani sudah berbicara ke Khashoggi tentang kepulangan. Penggerebekan yang terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul itu nampaknya adalah salah satu cara untuk 'memulangkannya'.
Seberapa banyak yang pangeran mahkota ketahui tentang rencana ajudannya untuk menculik Khashoggi?
Sebagian besar dari 15 anggota tim yang diidentifikasi oleh otoritas Turki dan Saudi bekerja untuk layanan keamanan dan intelijen kerajaan, militer, kementerian pemerintah, keamanan istana kerajaan serta angkatan udara. Salah satu di antaranya adalah Jenderal Maher Mutrebm seorang petugas intelijen senior, yang menjadi bagian dari tim keamanan Pangeran Mohammed. Dia terlihat di foto-foto bersama pangeran mahkota dalam kunjungan resminya ke AS dan Eropa di awal tahun ini.
Narasumber pejabat berpangkat tinggi Arab dan intelijen Turki berkata ponsel Mutreb digunakan untuk menelepon Qahtani ketika Khashoggi diinterogasi.
Reuters mencoba menghubungi 15 orang anggota tim itu, tetapi ponsel mereka dimatikan, tersambung ke voicemail atau tidak terdaftar.
Pejabat Saudi berkata Wakil Direktur Intelijen Jenderal Ahmed al-Asiri membentuk tim beranggotakan 15 orang dari pasukan intelijen dan keamanan. Asiri adalah salah satu dari lima pejabat yang dipecat hari Sabtu.
Sosok kunci lainnya adalah Dr. Salah al-Tubaigy, seorang pakar forensik dengan spesialisasi otopsi yang ditugaskan di Kementerian Dalam Negeri Saudi. Ia datang ke tempat kejadian dan diperlengkapi dengan sebuah gergaji tulang yang disebut para narasumber Turki digunakan untuk memutilasi Khashoggi.
Kehadirannya sulit untuk dijelaskan dalam sebuah operasi pejabat Saudi yang kini disebut ditujukan untuk membujuk Khashoggi pulang ke negara asalnya.
Sulit untuk membayangkan bahwa pangeran mahkota tidak mengetahui operasi halus seperti ini, kata para narasumber Saudi yang memiliki koneksi dengan istana kerajaan.
Pejabat Saudi yang berbicara pada hari Sabtu berkata perintah yang ada memberi otorisasi untuk "bernegosiasi" dengan "pembangkang" untuk kembali tanpa meminta persetujuan. Namun, tim yang terlibat dengan Khashoggi melampaui otorisasi itu.
Pejabat Saudi lainnya yang mengetahui investigasi berkata Qahtani memutuskan sendiri untuk menyusun penculikan Khashoggi dan meminta Asiri untuk membentuk sebuah tim. Namun, rencana mereka gagal.
Tindakan terakhir Qahtani mungkin memang untuk melayani bosnya, karena dia pada akhirnya bertanggungjawab atas krisis yang menimpa Arab Saudi sejak pembunuhan Khashoggi.
Raja Saudi pun telah memecat Qahtani dan memerintahkan restrukturasi di badan intelijen umum. (prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular