Internasional

Terduga Dalang Pembunuhan Khashoggi Pimpin Aksi Lewat Skype

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 October 2018 18:00
Qahtani, Loyalis Pangeran Mahkota Saudi
Foto: REUTERS/Amir Levy
Qahtani, 40 tahun, memiliki reputasi di negerinya sendiri sebagai pelaksana yang kejam dari keinginan pangeran sekaligus seorang nasionalis tingkat tinggi. Dalam blog dan media sosial, beberapa jurnalis dan aktivis Saudi menyebutnya sebagai 'Steve Bannon' Saudi karena manipulasi media pemberitaan dan strategi di balik layar yang agresif.

Qahtani menulis syair di Twitter untuk keluarga kerajaan dengan nama pena Dari, yang berarti predator dalam Bahasa Arab. Beberapa lawannya di media sosial memanggilnya dengan sebutan Dalim, sosok cerita rakyat Arab yang bangkit dari pesuruh rendahan menjadi seorang dengan kedudukan tinggi.

Menurut biografi di akun Twitter-nya, Qahtani menuntut ilmu hukum dan berhasil memperoleh pangkat kapten di angkatan udara Saudi. Setelah meluncurkan sebuah blog, dia menarik perhatian Khaled al-Tuwaijri yang merupakan mantan kepala istana kerajaan. Dia merekrut Qahtani di awal tahun 2000-an untuk mengelola media elektronik militer guna melindungi citra Arab Saudi, menurut seorang narasumber yang memiliki hubungan dengan istana kerajaan.


Tuwaijri sedang menjadi tahanan rumah dan tidak bisa dimintai komentar.

Qahtani menduduki jabatan yang lebih penting setelah mengikuti Pangeran Mohammed, yang menjadi bagian dari pemerintahan ayahnya Raja Salman sebagai Gubernur Riyadh. Pangeran Mohammed kemudian ditunjuk sebagai pangeran mahkota dan, pada akhirnya, menjadi raja di tahun 2015.

Ditugaskan untuk mencegah dugaan pengaruh Qatar di media sosial, Qahtani menggunakan Twitter untuk menyerang kritik terhadap kerajaan secara umum dan Pangeran Mohammed secara khusus. Dia juga membuat sebuah grup WhatsApp dengan para editor harian lokal dan jurnalis terkemuka untuk mendikte aturan-aturan istana kerajaan.

Ketika Riyadh memimpin boikot ekonomi terhadap Qatar di bulan Juni 2017, Qahtani meningkatkan serangannya terhadap negara Teluk yang kecil itu. Secara daring atau online, dia mendesak para warga Saudi untuk mencuitkan nama siapapun yang menunjukkan simpati terhadap Qatar dengan tagar berbahasa Arab yang berarti "Daftar Hitam".

Narasumber pejabat Arab berpangkatan tinggi dengan koneksi ke istana kerajaan berkata Qahtani adalah "polisi jahat" dari MbS di akhir tahun lalu ketika 200 orang, termasuk pangeran, menteri dan taipan bisnis Saudi, ditangkap dan jadi tahanan rumah di Ritz Carlton dalam sebuah pemberantasan antikorupsi. Qahtani mengawasi beberapa interogasinya, kata seorang pejabat Arab.

NEXT


(prm)
Next Page
Penculikan
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular