Internasional

Terduga Dalang Pembunuhan Khashoggi Pimpin Aksi Lewat Skype

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 October 2018 18:00
Penculikan
Foto: Suasana tempat tinggal Konsul Jenderal Arab Saudi Mohammad al-Otaibi di Istanbul, Turki 10 Oktober 2018. (REUTERS / Murad Sezer)
Tingkat pengaruh Qahtani mungkin bisa diilustrasikan dengan tepat lewat penculikan Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri tahun lalu, kata beberapa narasumber diplomatik Saudi dan Arab.

Saudi marah dengan ketidakmampuan Hariri, seorang Muslim Sunni dan klien Saudi, untuk pasang badan ke lawan mereka di kawasan Iran dan Hezbollah. Hezbollah adalah gerakan paramiliter Shi'ite yang bertindak sebagai pelopor Teheran di kawasan. Hariri adalah bagian dari koalisi pemerintah dengan berbagai partai yang sama dengan Hezbollah.

Saudi secara khusus kecewa karena Hariri gagal menyampaikan pesan ke Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk berhenti ikut campur di Libanon dan Yaman. Hariri mengklaim dia sudah mengirimkan pesan Saudi. Namun, seorang informan yang dimasukkan oleh Qahtani ke dalam lingkaran Hariri memberi risalah rapat ke Saudi yang menunjukkan bahwa dia belum melaksanakan perintah.

Saudi membujuk Hariri ke Riyadh untuk rapat dengan MbS. Saat dia datang pada tanggal 3 November 2017, tidak ada jajaran pangeran ataupun pejabat Saudi seperti yang lazim terlihat dalam penyambutan kunjungan resmi seorang perdana menteri. Hariri kemudian menerima telepon bahwa rapat dengan pangeran mahkota akan dilaksanakan keesokan harinya di kompleks kerajaan.

Saat Hariri tiba di kompleks kerajaan, dia diantar ke sebuah kamar di mana Qahtani menunggu bersama dengan sebuah tim keamanan, menurut tiga narasumber Arab yang mengetahui insiden itu. Tim keamanan memukul Hariri dan Qahtani bersumpah serapah kepadanya, kemudian memaksanya untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri dalam sebuah pernyataan yang akan disiarkan di sebuah saluran TV milik Saudi.

"Dia [Qahtani] berkata kepadanya [Hariri] dia tidak punya pilihan selain mengundurkan diri dan membaca pernyataan ini," kata salah seorang narasumber. "Qahtani mengawasi interogasi dan penganiayaan terhadap Hariri."

Sumber lain berkata campur tangan Presiden Prancis Emmanuel Macron lah yang akhirnya berhasil menyelamatkan Hariri, disusul dengan protes internasional.

Pada bulan Mei Macron mengklaim telah menghentikan krisis itu. Dia menyebut persinggahan tanpa jadwal ke Riyadh untuk meyakinkan MbS yang disusul oleh undangan ke Hariri supaya datang ke Prancis sebagai pemicu penyelesaian itu. Para pejabat Libanon membenarkan ke Reuters bahwa intervensi cepat yang dilakukan Macron berhasil membebaskan Hariri.

Para pejabat Saudi tidak bisa dihubungi untuk berkomentar tentang urutan kejadian ataupun keterlibatan Qahtani. Sementara itu para pejabat Prancis menolak berkomentar ketika ditanya tentang peran Qahtani.

NEXT


(prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular