
Curhatan Menlu Retno 4 Tahun Tangani Urusan Luar Negeri RI
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 October 2018 15:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat tahun sudah Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi mengurusi urusan luar negeri. Ia mengakui, tantangan terbesarnya adalah ketidakpastian global.
"Banyak sekali turbulence (gejolaknya)," ujar Retno kepada media saat dijumpai di acara Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2018 di Jakarta, Sabtu (20/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, meski di tengah tantangan dan ketidakpastian, ada hal-hal positif yang datang, misalnya perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan.
"Setelah beberapa lama kita mencoba dan mencoba, akhirnya kita melihat sinar di ujung dari terowongan dan mudah-mudahan ini berlanjut terus," tambahnya.
"Intinya sekali lagi, kita tidak boleh kehilangan harapan. Cara yang penting sekali adalah melalui kerja sama dan kolaborasi untuk menjalani dunia seperti ini dan ini secara jelas disampaikan Presiden Joko Widodo pada saat IMF (Annual Meetings) kemarin. Itulah yang menjadi harapan," ujar Retno.
Ke depannya, lanjut Retno, pemerintah akan melanjutkan empat strategi prioritas bidang hubungan luar negeri, di antaranya diplomasi kemanusiaan, diplomasi perdagangan, juga masalah kemaritiman untuk menguatkan perundingan kelautan dan kemaritiman.
"Nantinya nama Indonesia akan muncul pada saat bicara kemanusiaan, nama Indonesia akan muncul karena kita berusaha membantu Afghanistan, Bangladesh, Palestina, dan lainnya," tandasnya.
(prm) Next Article Di Bangkok, Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi ASEAN
"Banyak sekali turbulence (gejolaknya)," ujar Retno kepada media saat dijumpai di acara Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2018 di Jakarta, Sabtu (20/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, meski di tengah tantangan dan ketidakpastian, ada hal-hal positif yang datang, misalnya perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan.
"Intinya sekali lagi, kita tidak boleh kehilangan harapan. Cara yang penting sekali adalah melalui kerja sama dan kolaborasi untuk menjalani dunia seperti ini dan ini secara jelas disampaikan Presiden Joko Widodo pada saat IMF (Annual Meetings) kemarin. Itulah yang menjadi harapan," ujar Retno.
![]() |
"Nantinya nama Indonesia akan muncul pada saat bicara kemanusiaan, nama Indonesia akan muncul karena kita berusaha membantu Afghanistan, Bangladesh, Palestina, dan lainnya," tandasnya.
(prm) Next Article Di Bangkok, Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi ASEAN
Most Popular