
Australia Pindahkan Dubes ke Yerusalem, Ini Respons Indonesia
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
16 October 2018 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menekankan salah satu prioritas kebijakan luar negeri Indonesia adalah mendukung Palestina sebagai suatu negara.
Oleh karena itu, komentar Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Selasa (16/10/2018), yang mengatakan akan memindahkan kedutaan besar Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem, tidak dapat ditanggapi biasa saja.
"Indonesia menegaskan kembali posisi Indonesia mengenai two states solutions. Two states solutions adalah prinsip dasar yang harus dipegang untuk terjadinya perdamaian berkelanjutan antara Palestina dan Israel," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Indonesia juga menegaskan bahwa isu Jerusalem merupakan salah satu dari enam isu yang harus dinegosiasikan dan diputuskan sebagai bagian akhir dari perdamaian yang komprehensif," lanjutnya.
Retno mengatakan hal tersebut merupakan resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB serta kesepakatan dalam berbagai proses perundingan perdamaian yang telah dilakukan. Lebih lanjut, dia mengatakan dukungan Indonesia kepada Palestina adalah amanat konstitusi.
"Oleh karena itu, Indonesia telah meminta Australia dan negara lain terus mendukung proses perdamaian Palestina dan Israel sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah disepakati dan tidak mengambil langkah yang dapat mengancam proses perdamaian itu sendiri, dan mengancam stabilitas, serta keamanan dunia, kata Retno.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Morrison mengatakan bahwa Australia mulai mempertimbangkan keputusan untuk memindahkan kedutaan besar karena proses perdamaian antara Israel dan Palestina tak kunjung usai. Salah satu isu utama yang mengemuka adalah perebutan Yerusalem sebagai ibu kota.
"Kami mendukung two state solutions tapi sayangnya itu tak berjalan dengan baik, tak begitu banyak perkembangan, dan kalian tidak bisa melakukan hal yang sama terus menerus tapi mengharapkan hasil berbeda," ujar Morrison sebagaimana dikutip AFP.
(miq/miq) Next Article Sah! RI-Australia Teken Perjanjian Ekonomi IA-CEPA
Oleh karena itu, komentar Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Selasa (16/10/2018), yang mengatakan akan memindahkan kedutaan besar Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem, tidak dapat ditanggapi biasa saja.
"Indonesia menegaskan kembali posisi Indonesia mengenai two states solutions. Two states solutions adalah prinsip dasar yang harus dipegang untuk terjadinya perdamaian berkelanjutan antara Palestina dan Israel," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Retno mengatakan hal tersebut merupakan resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB serta kesepakatan dalam berbagai proses perundingan perdamaian yang telah dilakukan. Lebih lanjut, dia mengatakan dukungan Indonesia kepada Palestina adalah amanat konstitusi.
"Oleh karena itu, Indonesia telah meminta Australia dan negara lain terus mendukung proses perdamaian Palestina dan Israel sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah disepakati dan tidak mengambil langkah yang dapat mengancam proses perdamaian itu sendiri, dan mengancam stabilitas, serta keamanan dunia, kata Retno.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Morrison mengatakan bahwa Australia mulai mempertimbangkan keputusan untuk memindahkan kedutaan besar karena proses perdamaian antara Israel dan Palestina tak kunjung usai. Salah satu isu utama yang mengemuka adalah perebutan Yerusalem sebagai ibu kota.
"Kami mendukung two state solutions tapi sayangnya itu tak berjalan dengan baik, tak begitu banyak perkembangan, dan kalian tidak bisa melakukan hal yang sama terus menerus tapi mengharapkan hasil berbeda," ujar Morrison sebagaimana dikutip AFP.
(miq/miq) Next Article Sah! RI-Australia Teken Perjanjian Ekonomi IA-CEPA
Most Popular