
Mendag: Negara Maju Masih Lakukan Kampanye Negatif ke CPO
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
08 October 2018 16:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan kampanye negatif terhadap industri sawit oleh negara-negara maju semakin meningkat seiring dengan bergeliatnya ekspor komoditas itu dari Indonesia.
Mendag mengatakan negara-negara produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) harus bekerja sama melawan kampanye negatif yang dilakukan berbagai negara khususnya kawasan Uni Eropa.
Mendag menyampaikan hal tersebut saat berbicara di depan Konferensi Minyak Kelapa Sawit Eropa (EPOAC) di Madrid, Spanyol yang diinisasi oleh European Palm Oil Alliance (EPOA).
""Produsen minyak kelapa sawit harus bersatu dan bekerja bersama dalam melawan kampanye negatif. Banyak persepsi keliru tentang sawit yang jika dibiarkan maka sentimen negatif tersebut akan dianggap sebagai kebenaran," ujar Mendag dikutip dari Siaran Pers, Senin (8/10/2018).
Dia mengatakan komoditas sawit berperan cukup besar bagi perekonomian di antaranya dengan menyediakan lapangan kerja untuk mengatasi kemiskinan.
Tercatat, industri CPO berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi 5,3 juta pekerja, dan memberikan penghidupan bagi 21 juta orang di Indonesia.
"Sejak pertengahan 2000an, ekspor CPO telah menjadi sumber pendapatan penting bagi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun, seiring meningkatnya ekspor komoditas ini, meningkat pula kampanye negatif tentang CPO, terutama di negara-negara maju," kata Mendag.
Di Spanyol, Mendag juga bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol Maria Reyes Maroto Illera dan Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Koh Sum Sim.
Pada pertemuan ketiga tokoh itu, disepakati bahwa Spanyol, Indonesia dan Malaysia akan meningkatkan kerja sama dan menyusun strategi dalam mengkampanyekan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil) untuk melawan kampanye negatif melalui Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC).
(ray/ray) Next Article Ekspor Minyak Sawit RI ke China Digoyang Corona
Mendag mengatakan negara-negara produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) harus bekerja sama melawan kampanye negatif yang dilakukan berbagai negara khususnya kawasan Uni Eropa.
Mendag menyampaikan hal tersebut saat berbicara di depan Konferensi Minyak Kelapa Sawit Eropa (EPOAC) di Madrid, Spanyol yang diinisasi oleh European Palm Oil Alliance (EPOA).
Dia mengatakan komoditas sawit berperan cukup besar bagi perekonomian di antaranya dengan menyediakan lapangan kerja untuk mengatasi kemiskinan.
Tercatat, industri CPO berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi 5,3 juta pekerja, dan memberikan penghidupan bagi 21 juta orang di Indonesia.
"Sejak pertengahan 2000an, ekspor CPO telah menjadi sumber pendapatan penting bagi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun, seiring meningkatnya ekspor komoditas ini, meningkat pula kampanye negatif tentang CPO, terutama di negara-negara maju," kata Mendag.
Di Spanyol, Mendag juga bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol Maria Reyes Maroto Illera dan Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Koh Sum Sim.
Pada pertemuan ketiga tokoh itu, disepakati bahwa Spanyol, Indonesia dan Malaysia akan meningkatkan kerja sama dan menyusun strategi dalam mengkampanyekan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil) untuk melawan kampanye negatif melalui Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit (CPOPC).
(ray/ray) Next Article Ekspor Minyak Sawit RI ke China Digoyang Corona
Most Popular