
Kabar Baik! Harga CPO Tahun Depan Diramal Membaik

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto yakin harga minyak sawit mentah atau CPO meningkat tahun depan. Sektor sawit memang punya kontribusi yang positif terhadap penerimaan negara meski di tengah pandemi.
"Selama pandemi, industri minyak sawit terus memberikan kontribusi pada kegiatan ekonomi yang menunjukkan perkembangan yang positif," ucapnya pada webinar IPOC 2020 (2/12).
Menurutnya permintaan sawit pada 2021 akan pulih dengan ekonomi yang kembali terbuka. Hal ini juga didukung dengan harga minyak sawit yang terus meningkat. Selain itu harga minyak sawit juga didukung dengan berkelanjutan kebijakan biodiesel dan meningkatnya permintaan dari mitra dagang.
"Minyak sawit diperkirakan mengalami sedikit peningkatan harga (rata-rata) pada tahun 2021 menjadi sekitar US$ 668/ Metric Ton dari US$ 650/ Metric Ton pada tahun 2020," katanya.
Ia juga yakin secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan meningkat pada level 4,45% dan hingga 5,2% pada tahun depan. Dengan asumsi penyebaran Covid 19 terkendali dan efektivitas distribusi vaksin.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perkebunan Sawit (GAPKI) Joko Supriono mengatakan pandemi memang cukup menyerang industri sawit baik itu di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
"Walaupun ekspor kelapa sawit Indonesia turun, implementasi mandat B30 membantu dan menjaga stabilitas konsumsi domestik," katanya.
Konsumsi domestik menurutnya juga akan meningkat sejalan dengan industri oelochemical yang mendukung pencegahan perpindahan virus, seperti sabun, dan disinfektan. Dia juga yakin performa ekspor sawit global pada kuartal IV dapat membaik disebabkan permintaan negara tujuan ekspor dan naiknya harga minyak kelapa sawit.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditentang Uni Eropa, Aprobi: Minyak Sawit itu Harta Karun RI