
Fitch Ramal CPO Drop di 2021, Harga Langsung Terkoreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak futures minyak sawit mentah (CPO) Malaysia masih terombang ambing di rentang RM 3.200 - RM 3.300 per ton. Hari ini Rabu (2/12/2020) harga kontrak CPO mengalami koreksi.
Pada 10.25 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange dipatok di RM 3.324/ton. Harga CPO mengalami koreksi 0,69% dibanding posisi penutupan kemarin.
Belakangan ini harga CPO mendapat sentimen positif maupun negatif sekaligus, alias campur aduk. Dari sentimen positif terlebih dahulu ada kabar menggembirakan seputar perkembangan vaksin Covid-19.
Selain perkembangan vaksin Covid-19 yang positif, angin segar juga berhembus dari India. Sebagai salah satu konsumen minyak sawit terbesar di dunia, India memutuskan untuk memangkas bea masuk impornya sebesar 10 poin persentase dari 37,5% menjadi 27,5%.
Pemangkasan bea masuk impor ini jelas akan menguntungkan komoditas minyak sawit. Sumber di pasar memperkirakan bahwa impor minyak sawit ke India pada bulan Desember dapat meningkat menjadi sekitar 700.000-730.000 mt, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 550.000-600.000 mt.
Sentimen negatif datang dari Malaysia. Bloomberg melaporkan Malaysia saat ini tidak memiliki rencana untuk memperpanjang pembebasan pajak atas minyak sawit yang akan berakhir pada 31 Desember, mengutip Kementerian Industri Perkebunan dan Komoditas negara tersebut.
Menambah tekanan pada harga ada laporan terbaru Fitch Ratings. Fitch memperkirakan harga CPO akan turun tahun depan karena output yang lebih tinggi dan risiko konsumsi biodiesel di Indonesia.
Harga CPO sebenarnya sudah terbang tinggi. Sampai akhir tahun harga kemungkinan masih akan tetap bergerak di rentang RM 3.200 - RM 3.400 per ton. Skenario terburuknya adalah anjlok ke RM 3.000 - RM 3.200 per ton.
Faktor penahan kenaikan harga CPO adalah maraknya lockdown di Eropa yang tak kunjung dicabut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?