Harga Minyak Kedelai Selamatkan Harga CPO

Raditya Hanung Prakosa, CNBC Indonesia
02 October 2018 14:05
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Desember di Bursa Derivatif Malaysia bergerak menguat 0,28%
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Desember di Bursa Derivatif Malaysia bergerak menguat 0,28% ke level MYR 2.163/ton pada perdagangan hari ini Selasa (2/10/2018) hingga pukul 11.30 WIB.

Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini berhasil rebound pasca kemarin terkoreksi hingga 0,78%. Sentimen positif datang dari penguatan harga sang rival minyak kedelai sebesar 1% lebih pada perdagangan overnight.

Harga Minyak Kedelai Selamatkan Harga CPOFoto: Raditya Hanung


Meski demikian, harga CPO belum bisa menguat banyak-banyak karena dibebani sentimen yang membuat harga terperosok ke zona merah kemarin. Faktor negatif itu bernama proyeksi peningkatan stok minyak kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia.

Cadangan minyak kelapa sawit Malaysia meningkat ke 2,49 juta ton pada Agustus 2018, atau naik 12,4% secara bulanan (month-to-month/MTM), mengutip data dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB). Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 7 bulan terakhir.

Kemudian, analis industri Dorab Mistry juga mengestimasi stok minyak kelapa sawit Negeri Jiran juga dapat meningkat hingga 3-3,3 juta ton pada akhir Desember 2018.

Tidak hanya di Malaysia, Mistry juga meramal stok di Indonesia yang saat ini sudah berada di kisaran 5 juta ton akan terus meningkat secara gradual tiap bulannya. Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia.

Produksi minyak kelapa sawit di tanah air juga diekspektasikan menyentuh level 40 juta ton di 2018, naik dari estimasi sebelumnya sebesar 38,5 juta ton. "Ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia ternyata lebih kencang dari yang diekspektasikan," ujar Mistry, seperti dikutip dari Reuters.

Melimpahnya pasokan dari dua negara pemasok CPO global ini lantas menjadi pemberat pergerakan harga CPO kemarin. Bahkan, kuatnya data ekspor Malaysia juga tidak mampu membantu.

Ekspor produk minyak kelapa sawit Malaysia tercatat meningkat 49,2% MtM pada bulan September, mengutip data dari AmSpec Agri Malaysia. Sedangkan menurut Intertek Testing Services, ekspor tumbuh 51,6% MtM.

Namun, hari ini harga CPO mendapatkan energi dari menguatnya harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT). Pada penutupan perdagangan kemarin, harga komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini menguat 1,15%. Dalam sepekan lalu, harga minyak kedelai malah melesat hingga 2,1%.

Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai naik, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut menguat.
Sayangnya, akibat sentimen fundamental cenderung negatif (peningkatan stok di Malaysia dan Indonesia), penguatan harga CPO pun masih cenderung terbatas pada hari ini.


(gus) Next Article Pekan Ini, Harga CPO Dibuka Melemah 1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular