
APBI Ingin Banyak 'Boy Thohir' Tukar Dolar ke Rupiah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
04 October 2018 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia berharap para pengusaha lainnya bisa turut membantu negara untuk memperkuat rupiah.
"Saya kira, kita harus apresiasi langkah positif pengusaha untuk memperkuat rupiah, mudah-mudahan perusahaan lain bisa ikuti. Memang ini kebijakan masing-masing perusahaan, tapi kewajiban untuk jaga rupiah dalam negeri kan pasti," ujar Hendra kepada media saat dijumpai di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Sebelumnya, pengusaha batu bara, bos dari Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir, membuat gebrakan dengan menukar transaksi perusahaan yang selama ini menggunakan dolar AS ke rupiah.
Tak tanggung-tanggung, total transaksi yang dikonversi diperkirakan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25 triliun. Transaksi ini didapat dari kerja sama dengan mitra lokal seperti Pertamina, Pama, dan lainnya.
Rincinya adalah sebagai berikut terdiri dari royalti pajak dalam rupiah, yang kurang lebih sekitar US$ 600 juta-US$ 700 juta. Lalu transaksi bahan bakar dengan PT Pertamina (Persero), sekitar US$ 400 juta-US$ 500 juta, dan sisanya merupakan transaksi dengan tiga kontraktor yakni PT Saptaindra Sejati, PT Pama Persada, dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama senilai US$ 600 juta-US$ 700 juta.
"Penggunaan dolar kami kan pada dasarnya tidak terlalu banyak, karena kami kan berorientasi ekspor. Alat-alat kontraktor memang dirakit disini, tetapi komponennya kan impor," jelas Boy kepada media saat menyampaikan penjelasan aksi perusahaan melakukan konversi Dolar AS ke Rupiah, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Dijumpai di Kementerian Keuangan, Boy bercerita rencana ini bermula dari beberapa pekan lalu saat direksi Adaro bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Soal bagaimana kami berperan aktif sama pemerintah, untuk hasil dana devisa ekspor, kami bisa pakai dan pergunakan di dalam negeri dalam bentuk rupiah," ujar Boy saat memberi keterangan di gedung Kementerian Keuangan, Rabu (3/10/2018).
Lalu, lanjut Boy, ia melihat transaksi Adaro dalam dolar selama ini memang cukup besar kepada mitra-mitra bisnisnya. "Maka kami berinisiatif, dengan Pertamina kami sudah rupiah, Pama juga, kami ajak dalam bentuk rupiah. Kalau bukan kita yang konsen siapa lagi," paparnya.
(gus) Next Article Boy Thohir Konversi Transaksi Dolar Adaro ke Rupiah
"Saya kira, kita harus apresiasi langkah positif pengusaha untuk memperkuat rupiah, mudah-mudahan perusahaan lain bisa ikuti. Memang ini kebijakan masing-masing perusahaan, tapi kewajiban untuk jaga rupiah dalam negeri kan pasti," ujar Hendra kepada media saat dijumpai di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Tak tanggung-tanggung, total transaksi yang dikonversi diperkirakan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 25 triliun. Transaksi ini didapat dari kerja sama dengan mitra lokal seperti Pertamina, Pama, dan lainnya.
Rincinya adalah sebagai berikut terdiri dari royalti pajak dalam rupiah, yang kurang lebih sekitar US$ 600 juta-US$ 700 juta. Lalu transaksi bahan bakar dengan PT Pertamina (Persero), sekitar US$ 400 juta-US$ 500 juta, dan sisanya merupakan transaksi dengan tiga kontraktor yakni PT Saptaindra Sejati, PT Pama Persada, dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama senilai US$ 600 juta-US$ 700 juta.
"Penggunaan dolar kami kan pada dasarnya tidak terlalu banyak, karena kami kan berorientasi ekspor. Alat-alat kontraktor memang dirakit disini, tetapi komponennya kan impor," jelas Boy kepada media saat menyampaikan penjelasan aksi perusahaan melakukan konversi Dolar AS ke Rupiah, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Dijumpai di Kementerian Keuangan, Boy bercerita rencana ini bermula dari beberapa pekan lalu saat direksi Adaro bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Soal bagaimana kami berperan aktif sama pemerintah, untuk hasil dana devisa ekspor, kami bisa pakai dan pergunakan di dalam negeri dalam bentuk rupiah," ujar Boy saat memberi keterangan di gedung Kementerian Keuangan, Rabu (3/10/2018).
Lalu, lanjut Boy, ia melihat transaksi Adaro dalam dolar selama ini memang cukup besar kepada mitra-mitra bisnisnya. "Maka kami berinisiatif, dengan Pertamina kami sudah rupiah, Pama juga, kami ajak dalam bentuk rupiah. Kalau bukan kita yang konsen siapa lagi," paparnya.
(gus) Next Article Boy Thohir Konversi Transaksi Dolar Adaro ke Rupiah
Most Popular