
Boy Thohir Konversi Transaksi Dolar Adaro ke Rupiah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 October 2018 12:11

Jakarta, CNBC Indonesia- Demi selamatkan rupiah, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir berinisiatif untuk mengkonversi transaksi bisnisnya yang selama ini menggunakan dolar jadi menggunakan rupiah.
Boy, sapaan akrab Garibaldi, bercerita rencana ini bermula dari beberapa pekan lalu saat direksi Adaro bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Soal bagaimana kami berperan aktif sama pemerintah, untuk hasil dana devisa ekspor, kami bisa pakai dan pergunakan di dalam negeri dalam bentuk rupiah," ujar Boy saat memberi keterangan di gedung Kementerian Keuangan, Rabu (3/10/2018).
Lalu, lanjut Boy, ia melihat transaksi Adaro dalam dolar selama ini memang cukup besar kepada mitra-mitra bisnisnya. "Maka kami berinisiatif, dengan Pertamina kami sudah rupiah, Pama juga, kami ajak dalam bentuk rupiah. Kalau bukan kita yang konsen siapa lagi," paparnya.
Nilai transaksi yang dikonversikan oleh Boy diperkirakan akan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 25 trilliun. "Ini semoga impactnya bisa kasih sesuatu yang positif bagi negara."
Berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Adaro tercatat sebagai produsen batu bara kedua terbesar di negara ini. Hingga Agustus 2018, tercatat produksi batu bara perusahaan mencapai 28,9 juta ton dan ekspor 25,7 juta ton.
(gus/gus) Next Article Boy Thohir: Corona Berlarut, Perusahaan Kuat Pun Tak Sanggup
Boy, sapaan akrab Garibaldi, bercerita rencana ini bermula dari beberapa pekan lalu saat direksi Adaro bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Soal bagaimana kami berperan aktif sama pemerintah, untuk hasil dana devisa ekspor, kami bisa pakai dan pergunakan di dalam negeri dalam bentuk rupiah," ujar Boy saat memberi keterangan di gedung Kementerian Keuangan, Rabu (3/10/2018).
![]() |
Lalu, lanjut Boy, ia melihat transaksi Adaro dalam dolar selama ini memang cukup besar kepada mitra-mitra bisnisnya. "Maka kami berinisiatif, dengan Pertamina kami sudah rupiah, Pama juga, kami ajak dalam bentuk rupiah. Kalau bukan kita yang konsen siapa lagi," paparnya.
Nilai transaksi yang dikonversikan oleh Boy diperkirakan akan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 25 trilliun. "Ini semoga impactnya bisa kasih sesuatu yang positif bagi negara."
Berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Adaro tercatat sebagai produsen batu bara kedua terbesar di negara ini. Hingga Agustus 2018, tercatat produksi batu bara perusahaan mencapai 28,9 juta ton dan ekspor 25,7 juta ton.
(gus/gus) Next Article Boy Thohir: Corona Berlarut, Perusahaan Kuat Pun Tak Sanggup
Most Popular