
Jokowi Ingin Aktivitas Ekonomi di Palu Bisa Segera Pulih
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 October 2018 12:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta agar ekonomi di Sulawesi Tengah cepat pulih usai bencana gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Kementerian Keuangan hari ini, Rabu (3/10/2018).
Menkeu menuturkan fokus pemerintah memang mengembalikan aktivitas ekonomi secara lebih cepat. "Dan ini juga disampaikan Pak Presiden."
Dia menuturkan pemerintah juga belajar dari pengalaman bencana yang pernah terjadi di Aceh dan DI Yogyakarta.
"Masing-masing memiliki posisi berbeda tapi dari sisi lingkungan sekitar. Biasanya pada saat ini konsentrasi masih emergency," ungkapnya, Rabu (3/10/2018).
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengutip pernyataan Wapres Jusuf Kalla bahwa penanganan emergency diperkirakan memakan waktu sekitar 3 bulan. Dalam hal ini, pemerintah ingin para korban agar segera mendapatkan temporary shelter.
"Terutama mereka yang rumahnya habis. Ini akan jadi fokus selama tiga bulan termasuk pembersihan, pasokan air bersih, BBM dll. Pada saat yang sama, kalau tindakan untuk mengembalikan kegiatan ekonomi, sama seperti yang bisa dilakukan sebelumnya," tambahnya.
Sri Mulyani mengatakan kredit perbankan terhadap korban bencana di Sulteng juga bisa dihapus guna menghilangkan beban. Di sisi lain, lanjut dia, KUR juga bisa diberikan langsung ke para korban.
"Kalau ada rekontruksi nanti maka akan kita lihat siapa kontraktornya sehingga dia bisa menimbulkan kegiatan ekonomi juga. Jadi yang pertama adalah bagaimana masyarakat merasa aman dan tenang. Ketika ada keamanan yang terjamin, maka secara bertahap kami masukkan program ekonomi," pungkasnya.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Kementerian Keuangan hari ini, Rabu (3/10/2018).
Menkeu menuturkan fokus pemerintah memang mengembalikan aktivitas ekonomi secara lebih cepat. "Dan ini juga disampaikan Pak Presiden."
"Masing-masing memiliki posisi berbeda tapi dari sisi lingkungan sekitar. Biasanya pada saat ini konsentrasi masih emergency," ungkapnya, Rabu (3/10/2018).
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengutip pernyataan Wapres Jusuf Kalla bahwa penanganan emergency diperkirakan memakan waktu sekitar 3 bulan. Dalam hal ini, pemerintah ingin para korban agar segera mendapatkan temporary shelter.
"Terutama mereka yang rumahnya habis. Ini akan jadi fokus selama tiga bulan termasuk pembersihan, pasokan air bersih, BBM dll. Pada saat yang sama, kalau tindakan untuk mengembalikan kegiatan ekonomi, sama seperti yang bisa dilakukan sebelumnya," tambahnya.
Sri Mulyani mengatakan kredit perbankan terhadap korban bencana di Sulteng juga bisa dihapus guna menghilangkan beban. Di sisi lain, lanjut dia, KUR juga bisa diberikan langsung ke para korban.
"Kalau ada rekontruksi nanti maka akan kita lihat siapa kontraktornya sehingga dia bisa menimbulkan kegiatan ekonomi juga. Jadi yang pertama adalah bagaimana masyarakat merasa aman dan tenang. Ketika ada keamanan yang terjamin, maka secara bertahap kami masukkan program ekonomi," pungkasnya.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Most Popular