4 Hal Ini Jadi Fokus Revitalisasi Sektor Konstruksi di Palu
02 October 2018 13:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memfokuskan diri pada empat hal pasca gempa dan tsunami di Palu & Donggala, Sulawesi Tengah.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menyebutkan keempat hal itu adalah evakuasi, pengadaan sarana & prasarana air bersih, pembersihan kota, dan membuka akses transportasi.
"Pertama tentu evakuasi. Kedua, bagaimana menyiapkan air bersih, karena itu urgent bagi pengungsi," kata Syarif usai membuka seminar Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) di Hotel Borobudur, Selasa (2/10/2018).
"Ketiga, bagaimana membersihkan kota, karena akibat tsunami dan gempa banyak sekali sampah bangunan maupun sampah lainnya yang perlu dibersihkan sehingga trauma masyarakat akibat tsunami bisa hilang. Keempat, membuka aksesibilitas," jelas Syarif.
Dia menjelaskan, ada 2 akses jalan yang tertutup pasca tsunami dan kini sudah berhasil dibuka kembali yakni jalur Pasangkayu-Dongala-Palu dan Poso-Palu via Kebun Kopi.
"Pasangkayu-Dongala-Palu itu relatif sudah tidak ada masalah, sudah bisa dilewati, dan bahkan bantuan dari Makassar banyak sekali [lewat situ], termasuk bantuan PUPR dari Makassar. Kedua, jalan dari Poso melalui Kebun Kopi itu pun sudah tembus. Jadi saya kira dari aksesibilitas sudah terbuka," terangnya.
Syarif mengaku saat ini pihaknya masih memprioritaskan upaya membuka akses pada banyak daerah yang masih terisolir, khususnya desa-desa yang terperangkap.
"Tentu dibutuhkan alat berat, butuh kerjasama dengan kontraktor-kontraktor, salah satunya AKI. Kita minta bantuan mereka untuk memaksimalkan peralatan berat yang ada di sekitar lokasi gempa sehingga bisa membantu evakuasi bersama tim yg ada disana. Karena tidak ada kata lain, alat berat lah yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di sana," katanya.
Menurut Syarif, saat ini tersedia setidaknya 9 excavator serta prasarana air mobile seperti tandon dan truk tangki air di titik-titik evakuasi dan tenda pengungsi.
"Untuk sementara sudah dipusatkan di beberapa titik evakuasi, seperti kemarin di Balaroa kurang lebih 3 excavator dikirim," pungkasnya.
(ray)
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menyebutkan keempat hal itu adalah evakuasi, pengadaan sarana & prasarana air bersih, pembersihan kota, dan membuka akses transportasi.
"Pertama tentu evakuasi. Kedua, bagaimana menyiapkan air bersih, karena itu urgent bagi pengungsi," kata Syarif usai membuka seminar Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) di Hotel Borobudur, Selasa (2/10/2018).
"Ketiga, bagaimana membersihkan kota, karena akibat tsunami dan gempa banyak sekali sampah bangunan maupun sampah lainnya yang perlu dibersihkan sehingga trauma masyarakat akibat tsunami bisa hilang. Keempat, membuka aksesibilitas," jelas Syarif.
Dia menjelaskan, ada 2 akses jalan yang tertutup pasca tsunami dan kini sudah berhasil dibuka kembali yakni jalur Pasangkayu-Dongala-Palu dan Poso-Palu via Kebun Kopi.
"Pasangkayu-Dongala-Palu itu relatif sudah tidak ada masalah, sudah bisa dilewati, dan bahkan bantuan dari Makassar banyak sekali [lewat situ], termasuk bantuan PUPR dari Makassar. Kedua, jalan dari Poso melalui Kebun Kopi itu pun sudah tembus. Jadi saya kira dari aksesibilitas sudah terbuka," terangnya.
Syarif mengaku saat ini pihaknya masih memprioritaskan upaya membuka akses pada banyak daerah yang masih terisolir, khususnya desa-desa yang terperangkap.
"Tentu dibutuhkan alat berat, butuh kerjasama dengan kontraktor-kontraktor, salah satunya AKI. Kita minta bantuan mereka untuk memaksimalkan peralatan berat yang ada di sekitar lokasi gempa sehingga bisa membantu evakuasi bersama tim yg ada disana. Karena tidak ada kata lain, alat berat lah yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di sana," katanya.
Menurut Syarif, saat ini tersedia setidaknya 9 excavator serta prasarana air mobile seperti tandon dan truk tangki air di titik-titik evakuasi dan tenda pengungsi.
"Untuk sementara sudah dipusatkan di beberapa titik evakuasi, seperti kemarin di Balaroa kurang lebih 3 excavator dikirim," pungkasnya.
Artikel Selanjutnya
Gempa-Tsunami Palu, Bagaimana Nasib Roda Pemerintahan?
(ray)