
BNPB Paparkan Kondisi Terkini Palu Usai Gempa dan Tsunami
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
30 September 2018 19:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Duka mendalam masih dirasakan oleh warga Sulawesi Tengah. Bencana gempa bumi dan tsunami yang menghilangkan nyawa ratusan orang membuat masyatakat Indonesia turut bersedih.
Update hingga saat ini, terdapat 832 korban meninggal, 540 orang luka berat, dan 16.372 pengungsi. Bahkan masyarakat Palu-Donggala masih merasakan gempa susulan sampai siang ini.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa susulan masih sering terjadi. Hingga Minggu (30/9), tercatat gempa susulan kecil sebanyak 209 kali.
Selain itu, listrik dan ketersediaan BBM yang sangat terbatas juga membuat komunikasi di area bencana lumpuh terutama di tiga daerah seperti Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. Jaringan komunikasi di Kota Palu pun masih sangat terbatas.
Ya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerangkan kalau listrik, PDAM, dan SPBU masih padam. Jaringan pipa air bersih juga rusak sehingga air bersih menjadi langka.
"Air bersih masih sangat langka terutama karena ada fenomena likuifaksi atau limpur dari bawah tanah yang menghanyutkan banyak bangunan di berbagai area. Makanya toko dan pasar juga masih tutup sampai saat ini," jelas Sutopo saat press conference di Gedung Graha BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018).
Secara lengkap, Sutopo memaparkan kondisi terkini di Palu pascagempa dan tsunami:
1. Listrik PLN, PDAM, dan SPBU masih padam
2. Penduduk yang berada di bukit sudah mulai turun gunung dan bergabung ke pos pengungsi
3. Masih sering terjadi gempa susulan kecil
4. Banyak pasar dan toko masih tutup
5. Jaringan pipa air bersih rusak, sehingga air bersih menjadi kebutuhan utama
6. Jalur darat Palu-Poso dan Palu-Mamuju sudah bisa ditembus
7. Muncul likuifasi atau lumpur dari bawah tanah dan menghanyutkan bangunan seperti di Sigi, Jalan Dewi Sartika Palu Selatan, Petobo, Biromaru, Sidera.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Update hingga saat ini, terdapat 832 korban meninggal, 540 orang luka berat, dan 16.372 pengungsi. Bahkan masyarakat Palu-Donggala masih merasakan gempa susulan sampai siang ini.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa susulan masih sering terjadi. Hingga Minggu (30/9), tercatat gempa susulan kecil sebanyak 209 kali.
Selain itu, listrik dan ketersediaan BBM yang sangat terbatas juga membuat komunikasi di area bencana lumpuh terutama di tiga daerah seperti Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. Jaringan komunikasi di Kota Palu pun masih sangat terbatas.
Ya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerangkan kalau listrik, PDAM, dan SPBU masih padam. Jaringan pipa air bersih juga rusak sehingga air bersih menjadi langka.
"Air bersih masih sangat langka terutama karena ada fenomena likuifaksi atau limpur dari bawah tanah yang menghanyutkan banyak bangunan di berbagai area. Makanya toko dan pasar juga masih tutup sampai saat ini," jelas Sutopo saat press conference di Gedung Graha BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018).
Secara lengkap, Sutopo memaparkan kondisi terkini di Palu pascagempa dan tsunami:
1. Listrik PLN, PDAM, dan SPBU masih padam
2. Penduduk yang berada di bukit sudah mulai turun gunung dan bergabung ke pos pengungsi
3. Masih sering terjadi gempa susulan kecil
4. Banyak pasar dan toko masih tutup
5. Jaringan pipa air bersih rusak, sehingga air bersih menjadi kebutuhan utama
6. Jalur darat Palu-Poso dan Palu-Mamuju sudah bisa ditembus
7. Muncul likuifasi atau lumpur dari bawah tanah dan menghanyutkan bangunan seperti di Sigi, Jalan Dewi Sartika Palu Selatan, Petobo, Biromaru, Sidera.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Most Popular