Gempa & Tsunami di Palu-Donggala, Kerugian Ritel Rp 450 M
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
30 September 2018 18:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan gempa dan tsunami di Palu & Donggala mengakibatkan kerugian materiil dan nonmateriil.
Aprindo mencatat kerugian yang diderita sekitar Rp 450 miliar dialami oleh anggota yang memiliki gerai toko modern seperti Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi dan lain-lainnya, di Poso, Palu dan Donggala.
"Kerugian ini meliputi kerusakan bangunan, display barang dagangan & stock barang di gudang serta sedikitnya 5 orang korban jiwa dari para penjaga [kru] toko akibat gempa & tsunami," jelas pernyataan resmi Aprindo, Minggu (30/9/2018).
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aprindo, Roy N. Mandey, mengatakan hingga kini gerai ritel anggota asosiasi di Palu dan Donggala masih belum beroperasi.
"Masih dalam proses konsolidasi & pendataan. Semoga dalam waktu singkat dapat segera beroperasi kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Adapun dia juga menyayangkan sikap pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri jika mengizinkan masyarakat di Palu dan Donggala untuk mengambil barang di minimarket tanpa berkoordinasi lebih dahulu dengan para pemilik usaha, manajemen, atau Aprindo.
Terkait dengan hal ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberi penjelasan bahwa barang minimarket yang bisa diambil gratis dan oleh korban gempa, dan kemudian dibayar oleh pemerintah, hanya di lokasi tertentu saja.
Kapuspen Kemendagri, Bachtiar, mengatakan hanya minimarket tertentu yang bisa diambil barangnya secara gratis, yaitu toko yang dikunjungi Mendagri Tjahjo Kumolo saat berada di lapangan.
"Jadi hanya toko tertentu di mana saat kejadian Bapak Mendagri ada di lokasi tersebut. Jadi bukan dibebaskan semua," jelas Bachtiar dikutip dari Detikcom, Minggu (30/9/2018).
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Aprindo mencatat kerugian yang diderita sekitar Rp 450 miliar dialami oleh anggota yang memiliki gerai toko modern seperti Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi dan lain-lainnya, di Poso, Palu dan Donggala.
"Kerugian ini meliputi kerusakan bangunan, display barang dagangan & stock barang di gudang serta sedikitnya 5 orang korban jiwa dari para penjaga [kru] toko akibat gempa & tsunami," jelas pernyataan resmi Aprindo, Minggu (30/9/2018).
"Masih dalam proses konsolidasi & pendataan. Semoga dalam waktu singkat dapat segera beroperasi kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Adapun dia juga menyayangkan sikap pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri jika mengizinkan masyarakat di Palu dan Donggala untuk mengambil barang di minimarket tanpa berkoordinasi lebih dahulu dengan para pemilik usaha, manajemen, atau Aprindo.
Terkait dengan hal ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberi penjelasan bahwa barang minimarket yang bisa diambil gratis dan oleh korban gempa, dan kemudian dibayar oleh pemerintah, hanya di lokasi tertentu saja.
Kapuspen Kemendagri, Bachtiar, mengatakan hanya minimarket tertentu yang bisa diambil barangnya secara gratis, yaitu toko yang dikunjungi Mendagri Tjahjo Kumolo saat berada di lapangan.
"Jadi hanya toko tertentu di mana saat kejadian Bapak Mendagri ada di lokasi tersebut. Jadi bukan dibebaskan semua," jelas Bachtiar dikutip dari Detikcom, Minggu (30/9/2018).
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Most Popular