
Gempa & Tsunami, Begini Kondisi Bandara dan Pelabuhan di Palu
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
30 September 2018 18:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Sulawesi Tengah dilanda gempa bumi 7,4 SR dan tsunami pada Jumat (30/9/2018).
Sugeng Wibowo, Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengatakan pascabencana tersebut Pelabuhan Pantoloan dan Donggala masih bisa diakses.
Saat ini, kata dia, bantuan melalui laut juga sudah datang dari lokasi terdekat di Kalimantan yakni Samarinda, Bitung dan Balikpapan.
"Dari bitung kemarin sore sudah berangkat kapal kplp, kabarnya saat ini sudah di atas Toli Toli," kata dia, Minggu (30/9/2018).
Sugeng juga menambahkan "jam 2 WITA kapal navigasi besar berangkat dari Samarinda, diperkirakan datang besok pagi jam 9 dengan 39 jenis bantuan seperti makanan, pakaian, genset selimut dan sebagainya."
"Sore ini juga telah berangkat kapal navigasi Gandiwa dan Merak dari Bitung diperkirakan sampai lusa dengan durasi sampai 30 jam," tambahnya. "Pelabuhan donggala sama panturuan bisa dioperasikan. Kapal kargo dan swasta sudah bisa masuk."
Sementara itu, Bandara Mutiara Sis Al Jufri saat ini baru bisa difungsikan untuk melayani penerbangan pesawat bukan dengan mesin jet.
Laporan dari tim di Makassar dan Palu, terjadi kerusakan landasan Bandara Palu akibat gempa sepanjang 500 meter. Batas aman landasan pacuan hanya sepanjang 2.000 meter saja.
"Terbatas jaraknya hanya 2 ribu meter saja makanya dibatasi keluar-masuknya pesawat ini. Kan sarananya juga rusak. Ini guna menghindari deadlock kegiatan operasional bandara," jelas Sugeng.
Dia menuturkan fasilitas teknologi di bandara tersebut juga masih belum bisa digunakan, sehingga operasional mengandalkan sistem manual.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Sugeng Wibowo, Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengatakan pascabencana tersebut Pelabuhan Pantoloan dan Donggala masih bisa diakses.
Saat ini, kata dia, bantuan melalui laut juga sudah datang dari lokasi terdekat di Kalimantan yakni Samarinda, Bitung dan Balikpapan.
Sugeng juga menambahkan "jam 2 WITA kapal navigasi besar berangkat dari Samarinda, diperkirakan datang besok pagi jam 9 dengan 39 jenis bantuan seperti makanan, pakaian, genset selimut dan sebagainya."
"Sore ini juga telah berangkat kapal navigasi Gandiwa dan Merak dari Bitung diperkirakan sampai lusa dengan durasi sampai 30 jam," tambahnya. "Pelabuhan donggala sama panturuan bisa dioperasikan. Kapal kargo dan swasta sudah bisa masuk."
Sementara itu, Bandara Mutiara Sis Al Jufri saat ini baru bisa difungsikan untuk melayani penerbangan pesawat bukan dengan mesin jet.
Laporan dari tim di Makassar dan Palu, terjadi kerusakan landasan Bandara Palu akibat gempa sepanjang 500 meter. Batas aman landasan pacuan hanya sepanjang 2.000 meter saja.
![]() |
"Terbatas jaraknya hanya 2 ribu meter saja makanya dibatasi keluar-masuknya pesawat ini. Kan sarananya juga rusak. Ini guna menghindari deadlock kegiatan operasional bandara," jelas Sugeng.
Dia menuturkan fasilitas teknologi di bandara tersebut juga masih belum bisa digunakan, sehingga operasional mengandalkan sistem manual.
![]() |
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu
Most Popular