Kisah Heroik Personil ATC Bandara Palu yang Tewas Saat Gempa

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
30 September 2018 10:21
Gempa 7,4 SR mengguncang Sulawesi Tengah.
Foto: dephub.go.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018). Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu juga merasakan gempa tersebut.

Akibat dari bencana tersebut, satu orang pegawai AirNav Indonesia tewas usai bertugas memandu pesawat Batik Air lepas landas.

Pegawai itu adalah Anthonius Gunawan Agung, seorang personil Air Traffic Controller di Bandara Palu.

Kisah Almarhum kemudian menjadi viral, karena dedikasinya saat bertugas yang mementingkan nyawa orang lain dibandingkan dengan dirinya sendiri.

Foto: AirNav Indonesia


Beredar di grup whatsapp, gempa terjadi bertepatan ketika Baik Air nomor penerbangan ID 6231 sudah berjalan di runway untuk bersiap-siap lepas landas.

"Pilot Batik Air ID 6231.. Allowed to take off.. Copy," ucap Agung dari menara ATC Bandara Mutiara Al Jufri, Palu.

"Copy. Crew attendant.. Air flight ready to take off," ucap pilot Capt. Ricosetta Mafella dari ruang kemudi.

Ketika Batik Air itu melaju semakin kencang di runway, gempa terjadi. Namun, Agung tetap berada di tower bandara untuk memandu pesawat benar-benar lepas landas, menutup rodanya.

"Safe flight Batik Air..Take care", ucap Agung menutup komunikasinya dengan Pilot Batik Air yang sudah posisi aman mengudara.

Manajer Humas AirNav Indonesia, Yohannes Sirait, mengatakan kisah tersebut secara prinsip memang sama dengan apa yang diterima perusahaan.


Melalui keterangan resmi, AirNav Indonesia menyatakan setelah pesawat Batik Air sudah lepas landas atau airborne kondisi gempa sudah semakin kuat dan Agung akhirnya melompat dari lantai 4 tower.

Kemudian, Agung dibawa ke rumah sakit terdekat dan ternyata butuh penangangan lebih lanjut ke rumah sakit lainnya. AirNav kemudian memanggil helikopter, namun sebelum helikopter tiba, Agung menghembuskan nafas terakhirnya.

Dedikasi Agung terhadap pekerjaannya memang sangat luar biasa, di tengah gempa dia tetap memandu pesawat Batik Air untuk terbang dengan aman.

Foto: kondisi Bandara Udara Mutiara SIS Al-Jufrie di Kota Palu (Istimewa)


"Keluarga besar AirNav berduka atas berpulangnya Almarhum. Alm Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan," ujar Direktur AirNav Indonesia, Novie Riyanto.

"Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkap Novie.
(ray/ray) Next Article Wiranto Jelaskan Soal Kabar Penjarahan Minimarket di Palu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular