51% Saham Diambil Alih RI, Bos Freeport: Kami Tidak Dipaksa
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
27 September 2018 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, Freeport percaya akan masa depan investasi di Indonesia, sehingga pihaknya ingin menyelesaikan transaksi divestasi 51% saham Freeport secepatnya.
"Apakah kami percaya dengan masa depan investasi di Indonesia? Ya. Apakah kami dipaksa untuk itu? Tidak. Kami punya keyakinan baik akan itu," ujar Tony saat berbicara dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
"Kami berupaya untuk menyelesaikan kesepakatan divestasi ini sesegera mungkin. Kami berharap untuk menyelesaikan seluruh transaksi dan kesepakatan di tahun ini. Mungkin beberapa dari Anda telah mendengar kabar kalau sore ini akan ada pertemuan lagi dengan pemerintah Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), perjanjian jual beli saham (sales & purchase agreement) antara PT Inalum (Persero)-PT Freeport McMoran Inc- dan PT Rio Tinto Indonesia bakal diteken hari ini. Penandatanganan akan berlangsung di Ruang Sarulla Gedung Kementerian pada pukul 15.30 WIB.
Adapun, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, mengatakan memang pemerintah menargetkan proses divestasi Freeport selesai pekan ini.
"Iya, perjanjiannya semua diselesaikan pekan ini," kata Fajar kepada media saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Sebelumnya, Fajar Harry Sampurno pernah mengatakan, setelah perjanjian awal (HoA) akuisisi Freeport Indonesia diteken, masih ada tiga perjanjian lagi yang harus disetujui.
"Join venture agreement Freeport dengan pemda kan sudah beres, yang belum itu kan Sales Purchase Agreement, Exchange Agreement dan Shareholder agreement. Ini yang akan kami bereskan," ujar Fajar.
(gus/wed) Next Article Sabar, RI Baru Balik Modal Akuisisi Freeport di 2025
"Apakah kami percaya dengan masa depan investasi di Indonesia? Ya. Apakah kami dipaksa untuk itu? Tidak. Kami punya keyakinan baik akan itu," ujar Tony saat berbicara dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
"Kami berupaya untuk menyelesaikan kesepakatan divestasi ini sesegera mungkin. Kami berharap untuk menyelesaikan seluruh transaksi dan kesepakatan di tahun ini. Mungkin beberapa dari Anda telah mendengar kabar kalau sore ini akan ada pertemuan lagi dengan pemerintah Indonesia," tambahnya.
Adapun, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, mengatakan memang pemerintah menargetkan proses divestasi Freeport selesai pekan ini.
"Iya, perjanjiannya semua diselesaikan pekan ini," kata Fajar kepada media saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Sebelumnya, Fajar Harry Sampurno pernah mengatakan, setelah perjanjian awal (HoA) akuisisi Freeport Indonesia diteken, masih ada tiga perjanjian lagi yang harus disetujui.
"Join venture agreement Freeport dengan pemda kan sudah beres, yang belum itu kan Sales Purchase Agreement, Exchange Agreement dan Shareholder agreement. Ini yang akan kami bereskan," ujar Fajar.
(gus/wed) Next Article Sabar, RI Baru Balik Modal Akuisisi Freeport di 2025
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular