Internasional

PM China: Tindakan Dagang Sepihak Tidak Selesaikan Masalah

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 September 2018 13:55
Perdana Menteri China Li Keqiang pada hari Rabu (19/9/2018) mengatakan multilateralisme harus ditegakkan.
Perdana Menteri China Li Keqiang (Foto: How Hwee Young/Pool via REUTERS)
Tianjin, CNBC Indonesia - Perdana Menteri China Li Keqiang pada hari Rabu (19/9/2018) mengatakan multilateralisme harus ditegakkan, dan tindakan dagang sepihak atau unilateral tidak akan menyelesaikan masalah apapun.

Tren globalisasi tidak dapat dihentikan, meski terdapat kesalahan dalam prosesnya. Prinsip dasar perdagangan bebas harus dipertahankan, kata Li dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Tianjin.



Proses pembukaan diri China akan dipercepat, katanya, dilansir dari Reuters.

China dan Amerika Serikat (AS) semakin terseret ke dalam kemelut perang dagang pada hari Selasa (18/9/2018) ketika Beijing menambahkan produk impor AS senilai US$60 miliar (Rp 893,9 triliun) ke dalam daftar target bea masuk. Langkah tersebut merupakan suatu bentuk pembalasan terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif impor 10% ke produk China senilai US$200 miliar.

China sudah menyatakan tidak takut dengan "langkah ekstrem" yang diambil AS dalam perang dagang ini. Negara Tirai Bambu itu akan menggunakan perang dagang sebagai sebuah peluang untuk mengganti impor, mempromosikan produk lokal, dan mempercepat pengembangan produk berteknologi tinggi.

"[China] tidak khawatir langkah perlawanan AS akan terlalu menaikkan harga komoditas domestik, tetapi justru akan menggunakannya sebagai sebuah peluang untuk mengganti impor, mempromosikan produk lokal atau mengembangkan manufaktur canggih berorientasi ekspor," tulis People's Daily, surat kabar terbitan Partai Komunis yang berkuasa di Negeri Tirai Bambu.



Tabloid The Global Times, yang terafiliasi dengan People's Daily, juga berkata perang dagang adalah sebuah peluang untuk mengejar pengakuan global yang lebih besar tentang pasar keuangannya. Ketegangan ini juga bisa lebih membuka pasar sahamnya unggulannya terhadap perusahaan-perusahaan Barat yang hendak melantai.
(prm) Next Article PM China: Kami Hadapi Tantangan Sulit dalam Perekonomian

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular