Internasional

Jelang KTT ASEAN, PM China Tegaskan Lagi Janji Buka Ekonomi

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 November 2018 18:30
Perdana Menteri China Li Keqiang pada hari Senin (12/11/18) mengatakan Beijing akan semakin membuka ekonominya dalam menghadapi meningkatnya proteksionisme.
Foto: Perdana Menteri China Li Keqiang (REUTERS/Dondi Tawatao)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri China Li Keqiang pada hari Senin (12/11/18) mengatakan Beijing akan semakin membuka ekonominya dalam menghadapi meningkatnya proteksionisme. Hal itu ia sampaikan jelang pertemuan dengan para pemimpin Asia-Pasifik di Singapura yang diharapkan akan fokus pada ketegangan perdagangan.

Pernyataan Li dalam sebuah artikel di surat kabar Straits Times Singapura menjelang kedatangannya di negara-kota itu muncul ketika Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyerukan integrasi kawasan dan mengatakan multilateralisme berada di bawah ancaman tekanan politik.


"China telah membuka pintunya bagi dunia, kita tidak akan pernah menutupnya tetapi justru membukanya lebih luas," kata Li dalam artikel itu, dilansir dari CNBC International.

Ia menyerukan "ekonomi dunia terbuka" dalam menghadapi "meningkatnya proteksionisme dan unilateralisme". Dia tidak secara langsung mengacu pada perang perdagangan yang sengit antara China dengan Amerika Serikat (AS).
PM China Kembali Tegaskan Janji Buka EkonomiFoto: Perdana Menteri China Li Keqiang (REUTERS/Dondi Tawatao)
Yang secara khusus tidak hadir dalam pertemuan minggu ini adalah Presiden AS Donald Trump, yang terus menyebut beberapa perjanjian perdagangan multilateral tidak adil, dan telah mencela Cina atas pencurian kekayaan intelektual, hambatan masuk bagi bisnis AS, dan defisit perdagangan yang menganga.

Wakil Presiden AS Mike Pence akan hadir menggantikan Trump. Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe termasuk di antara mereka yang juga diharapkan untuk bergabung dengan Li dan 10 anggota ASEAN.


Belum jelas apakah Li dan Pence akan mengadakan pembicaraan terpisah di sela-sela pertemuan, yang akan menjadi awal dari pertemuan puncak antara Trump dan Presiden China, Xi Jinping pada akhir bulan di Buenos Aires.
(prm) Next Article China Buka Pintu Kerja Sama dengan Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular