
Internasional
China Buka Pintu Kerja Sama dengan Eropa
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
08 April 2019 18:09

Jakarta, CNBC Indonesia - China ingin bekerja sama dengan Uni Eropa dalam berbagai isu mulai dari perubahan iklim hingga perdagangan, tulis Perdana Menteri China Li Keqiang dalam surat kabar Jerman.
Ia menyampaikan hal tersebut sebelum pertemuan puncak yang bertujuan untuk mempererat hubungan China dan Eropa pekan depan.
Para diplomat di Brussels mengatakan bahwa ketegangan perdagangan, investasi, dan hak-hak minoritas berarti China dan UE bisa saja gagal menyepakati deklarasi bersama pada pertemuan tingkat tinggi 9 April. Itu bisa menghambat upaya Eropa untuk mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar China.
Dalam sebuah artikel untuk surat kabar Handelsblatt, Senin (08/04/2019), yang dirilis Minggu, Perdana Menteri China membantah tuduhan bahwa Beijing sedang mencoba memecah blok itu dengan berinvestasi di negara-negara Eropa timur.
"Kami sangat mendukung proses integrasi Eropa dengan harapan Eropa yang bersatu dan makmur," tulis Li. Dia mengatakan kerja sama erat Beijing dengan negara-negara Eropa timur adalah "menguntungkan untuk pembangunan yang seimbang di dalam UE," seperti dilansir dari Reuters.
Khawatir dengan potensi dominasi China terhadap industri-industri strategis Eropa, UE berusaha membujuk Beijing membuka pasarnya dan telah berusaha membuatnya berkomitmen untuk menghilangkan apa yang dipandang Brussels sebagai halangan perdagangan yang tidak adil.
Li menulis bahwa China siap bekerja sama dengan Eropa dalam menegakkan Paris Climate Agreement, mendukung pembangunan berkelanjutan, mempertahankan perjanjian nuklir internasional dengan Iran dan memerangi terorisme.
Dia juga mengatakan ingin bertukar pandangan tentang reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
UE adalah mitra dagang terbesar China. Peningkatan pengambilalihan China di sektor-sektor penting di Eropa dan kesan di Brussels bahwa Beijing belum menepati janjinya untuk perdagangan bebas telah memperumit pembicaraan sebelumnya.
(prm) Next Article Beri Kode ke China, Eropa Larang Impor Produk 'Kerja Paksa'
Ia menyampaikan hal tersebut sebelum pertemuan puncak yang bertujuan untuk mempererat hubungan China dan Eropa pekan depan.
Para diplomat di Brussels mengatakan bahwa ketegangan perdagangan, investasi, dan hak-hak minoritas berarti China dan UE bisa saja gagal menyepakati deklarasi bersama pada pertemuan tingkat tinggi 9 April. Itu bisa menghambat upaya Eropa untuk mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar China.
"Kami sangat mendukung proses integrasi Eropa dengan harapan Eropa yang bersatu dan makmur," tulis Li. Dia mengatakan kerja sama erat Beijing dengan negara-negara Eropa timur adalah "menguntungkan untuk pembangunan yang seimbang di dalam UE," seperti dilansir dari Reuters.
![]() |
Khawatir dengan potensi dominasi China terhadap industri-industri strategis Eropa, UE berusaha membujuk Beijing membuka pasarnya dan telah berusaha membuatnya berkomitmen untuk menghilangkan apa yang dipandang Brussels sebagai halangan perdagangan yang tidak adil.
Li menulis bahwa China siap bekerja sama dengan Eropa dalam menegakkan Paris Climate Agreement, mendukung pembangunan berkelanjutan, mempertahankan perjanjian nuklir internasional dengan Iran dan memerangi terorisme.
Dia juga mengatakan ingin bertukar pandangan tentang reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
UE adalah mitra dagang terbesar China. Peningkatan pengambilalihan China di sektor-sektor penting di Eropa dan kesan di Brussels bahwa Beijing belum menepati janjinya untuk perdagangan bebas telah memperumit pembicaraan sebelumnya.
(prm) Next Article Beri Kode ke China, Eropa Larang Impor Produk 'Kerja Paksa'
Most Popular