Internasional

Perang Dagang Berkobar, Trump 'Beri Ampun' pada Gadget Apple

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 September 2018 15:55
AS mengeluarkan jam tangan pintar (smart watch) buatan raksasa teknologi Apple dan gadget konsumen lainnya dari putaran tarif terbaru pada China.
Foto: REUTERS/Heinz-Peter Bader
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan jam tangan pintar (smart watch) buatan raksasa teknologi Apple dan gadget konsumen lainnya dari putaran tarif terbaru yang diterapkan terhadap barang-barang China, menurut daftar produk yang dirilis oleh Perwakilan Perdagangan AS (USTR) hari Senin (17/9/2018).

Tetapi suku cadang untuk server komputer dan perlengkapan jaringan yang memberdayakan pusat data "cloud" dan layanan berbasis internet kini dikenai bea masuk, seperti halnya beberapa bagian untuk mesin yang digunakan untuk membuat semikonduktor.



Presiden AS Donald Trump mengobarkan lagi perang dagangnya dengan China hari Senin dengan menerapkan tarif impor 10% pada US$200 miliar barang-barang China. Ia juga memperingatkan bahwa jika China mengambil tindakan pembalasan terhadap petani atau industri AS, maka Trump akan segera meluncurkan putaran tarif impor ketiga terhadap impor dari China senilai US$267 miliar.

Usulan pemerintah itu menuai protes dari beberapa perusahaan teknologi awal tahun ini, tetapi daftar terakhir perangkat yang dikenai pajak dari USTR telah mengecualikan banyak nama dan produk merek konsumen besar.

iPhone tidak termasuk dalam produk yang Apple sebut akan dimasukkan dalam daftar barang yang dikenakan putaran tarif impor tambahan senilai US$200 miliar dalam surat komentar pada 5 September kepada pejabat perdagangan. Apple sempat menghawatirkan Apple Watch dan headphone AirPods nirkabel akan dikenai tarif impor, tetapi keduanya tidak dimasukkan dalam daftar yang diumumkan hari Senin.

Tarif baru 10% itu berlaku pada 24 September dan akan naik menjadi 25% pada 1 Januari 2019, melansir Reuters.

Apple WatchFoto: Apple Watch Series 4 (REUTERS/Stephen Lam)
Namun, jika Trump menambahkan tarif impor pada barang senilai US$267 miliar, hampir setiap impor China akan terpengaruh, termasuk iPhone, juga semua ponsel pintar lainnya. Saham Apple turun 0,7% menjadi US$216,29 setelah penutupan.

Saham pemasok Apple China dan Taiwan tergelincir Selasa pagi di Asia. Foxconn, produsen yang berbasis di Taiwan yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co itu, turun 2%, sementara assembler Pegatron Corp turun 2,4%. Saham pembuat lensa kamera Largan Precision Co Ltd turun hampir 9%.

Daftar baru ini juga akan menghindarkan produk pelacak kebugaran dari Fitbit Inc, yang mengatakan dalam surat komentar kepada regulator bahwa tarif impor akan membahayakan investasinya sendiri di Amerika Serikat. Saham Fitbit ditutup turun 1% pada hari Senin.

"Kami menyambut baik perkembangan ini dan kami menghargai waktu dan upaya pemerintah untuk mendengarkan kekhawatiran industri dan konsumen," kata juru bicara Fitbit kepada Reuters.

Namun, beberapa produk yang membantu jaringan komputer beroperasi, seperti router, akan tetap masuk di daftar baru, kata pejabat itu. Secara keseluruhan sekitar 300 kategori produk diberi penangguhan, termasuk beberapa perangkat konsumen non-teknologi seperti helm sepeda dan kursi mobil bayi.

Apple tidak menanggapi permintaan Reuters untuk komentar.

Chief Executive Apple Tim Cook mengadakan makan malam dengan Presiden AS Donald Trump bulan lalu, meskipun tidak memberikan rincian diskusi.

Apple mengatakan tarif AS akan memengaruhi harga untuk "berbagai" produk Apple, termasuk smart watch, dalam surat yang mengomentari usulan pemerintah awal bulan ini.

"Perhatian kami terhadap tarif ini adalah bahwa AS akan terpukul paling parah, dan itu akan menghasilkan pertumbuhan dan daya saing AS yang lebih rendah serta harga yang lebih tinggi untuk konsumen AS," kata Apple sebelumnya dalam surat yang mengomentari proposal tersebut.

CEO Apple Tim CookFoto: REUTERS/Elijah Nouvelage
CEO Apple Tim Cook
Setelah komentar Apple, Trump mengatakan dalam sebuah tweet bahwa ada "solusi mudah" bagi Apple untuk menghindari tarif.

"Buat produk Anda di Amerika Serikat, bukan di China. Mulai buat pabrik baru sekarang," cuitnya pada 8 September.

Berbagai peralatan yang digunakan untuk membuat server dan perlengkapan jaringan untuk pusat data tercantum dalam daftar yang diumumkan pada hari Senin.

Sekelompok perusahaan teknologi termasuk Cisco Systems Inc, Dell Technologies Inc, Hewlett-Packard Enterprise Co dan Juniper Networks telah meminta agar berbagai produknya dibebaskan dari tarif impor, tetapi mereka masih masuk dalam daftar dan hanya diberi beberapa pengecualian, seperti pada sekelompok aksesoris terkait jaringan.

Kelompok itu mengatakan dalam komentar kepada regulator perdagangan pada 6 September bahwa "dengan menaikkan biaya produk jaringan, tarif impor yang diusulkan akan menghambat pengembangan dan adopsi layanan dan infrastruktur berbasis cloud."

Apple juga mengatakan kepada regulator sebelumnya bahwa beberapa peralatan di pusat data kemungkinan akan terkena tarif.



Industri chip juga terkena bea masuk baru.

Lam Research Corp, sebuah perusahaan yang membuat peralatan untuk memproduksi chip, mengatakan dalam surat 6 September kepada regulator perdagangan bahwa tarif impor pada silikon mentah, bagian mesin keramik dan barang-barang lainnya "menambah biaya untuk operasi manufaktur AS kami dan mengurangi daya saing kami di pasar pasar manufaktur semikonduktor global."

Namun, semua item dalam surat Lam dimasukkan dalam daftar akhir.

Baik Lam maupun kelompok perusahaan teknologi perusahaan tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.


(prm) Next Article iPhone-nya Dibuat di China, Apple Kaji Dampak Perang Dagang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular