Transportasi Online Plat Merah, Jawaban Atas Keluhan Driver
Exist In Exist, CNBC Indonesia
15 September 2018 10:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan berencana untuk membuat aplikasi transportasi berpelat merah. Untuk membahas rencana tersebut perwakilan kedua kementerian akan menemui Telkom hari ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan rencana ini merupakan usulan dari para pengemudi (driver) transportasi online.
"Dari aliansi [driver online] itu kan lihat kok dua aplikasi [Go-Jek dan Grab] itu kayaknya kan kebanyakan [investor] asing," tuturnya.
Budi menambahkan Jika rencana ini terealisasi, jaminan layanan termasuk tarif transportasi online akan lebih baik.
"Saya sedang membenahi semua. Tujuannya [jika platform transportasi online pelat merah ada], maka untuk meningkatkan level of service, level of safety. Termasuk juga soal tarif, yang selama ini dikeluhkan," ungkap Budi.
Belakangan para driver transportasi online memang mengeluhkan Go-Jek dan Grab. Kedua aplikator ini dianggap kurang memberikan kesejahteraan dan kurang melibatkan mitra dalam pembuatan keputusan.
Salah satu bentuk protes terhadap para aplikator adalah rencana aksi demo besar pada 19 September 2018 di kantor Grab di Jakarta.
Ketua Garda, Igun Wicaksono, dalam keterangan tertulisnya menyatakan demonstrasi tersebut diperkirakan melibatkan 50.000 driver ojek online.
"Wilayah Benhil dan Jl. Jenderal Sudirman pun akan lumpuh total pada hari tersebut, massa diperkirakan 50.000 driver ojek online," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (14/9/2018).
Di dalam demonstrasi tersebut, Garda menuntut tiga hal yaitu:
(roy) Next Article Ada Jeritan Driver di Balik Kesuksesan Go-Jek Cs
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan rencana ini merupakan usulan dari para pengemudi (driver) transportasi online.
"Saya sedang membenahi semua. Tujuannya [jika platform transportasi online pelat merah ada], maka untuk meningkatkan level of service, level of safety. Termasuk juga soal tarif, yang selama ini dikeluhkan," ungkap Budi.
Belakangan para driver transportasi online memang mengeluhkan Go-Jek dan Grab. Kedua aplikator ini dianggap kurang memberikan kesejahteraan dan kurang melibatkan mitra dalam pembuatan keputusan.
Salah satu bentuk protes terhadap para aplikator adalah rencana aksi demo besar pada 19 September 2018 di kantor Grab di Jakarta.
Ketua Garda, Igun Wicaksono, dalam keterangan tertulisnya menyatakan demonstrasi tersebut diperkirakan melibatkan 50.000 driver ojek online.
"Wilayah Benhil dan Jl. Jenderal Sudirman pun akan lumpuh total pada hari tersebut, massa diperkirakan 50.000 driver ojek online," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (14/9/2018).
Di dalam demonstrasi tersebut, Garda menuntut tiga hal yaitu:
- Perjanjian kemitraan antara aplikator dengan driver ojek online yang adil dan transparan
- Aplikator menggunakan mekanisme tarif dasar berdasarkan rumus transportasi bukan supply demand algoritma
- Hilangkan potongan komisi 20% bagi aplikator.
(roy) Next Article Ada Jeritan Driver di Balik Kesuksesan Go-Jek Cs
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular