
Proyek Gasifikasi Tak Jalan, Rini Akan Penggal Bonus Bos PTBA
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 September 2018 17:39

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri BUMN Rini M Soemarno mengancam akan memenggal tantiem (bonus tahunan) milik Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) Arviyan Arifin, jika sampai akhir tahun ini proyek gasifikasi belum dilakukan.
"Saya tekankan proyek gasifikasi akhir tahun langsung dibangun, tadi Pak Arviyan bilang ground breaking akhir tahun, kalau sampai akhir tahun tidak dibangun, tidak ada kabar, saya penggal. Apanya yang dipenggal, tantiemnya saja yang dipenggal, sudah mau dia dipenggal," canda Rini kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Adapun, menanggapi hal ini, Arviyan meyakinkan proyek gasifikasi bisa ground breaking di akhir 2018.
"Kami jadwalkan sesuai perintah Ibu Rini, insya Allah Desember ini," tuturnya ketika dijumpai di kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, sebelumnya Arviyan pernah menyebutkan, rencana pengerjaan proyek Dimethyl Eter (DME) tengah disiapkan. Saat ini, PT Bukit Asam (Persero) Tbk bersama dengan perusahaan konsorsium lainnya tengah membuat feasibility study (FS) dan detil desain.
"Sekarang masih tahap pembuatan FS dan mendetilkan desain," ujar Arviyan Arifin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (26/6/2018).
Lebih lanjut, Arviyan menuturkan, perusahaan masih menargetkan paling tidak akhir 2018 ini proyek tersebut sudah bisa mulai direalisasikan pengerjaannya. "Mudah-mudah akhir tahun ini kami bisa mulai (kontsruksi)," ujar Arviyan.
Kendati demikian, pihaknya masih menghitung berapa besaran investasi yang dibutuhkan untuk proyek DME ini. Sebelumnya, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan di awal Juni lalu, Arviyan menyebutkan untuk kebutuhan DME diperlukan dana sampai US$ 10 miliar (Rp 141,7 triliun).
(gus) Next Article Apa Kabar Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA?
"Saya tekankan proyek gasifikasi akhir tahun langsung dibangun, tadi Pak Arviyan bilang ground breaking akhir tahun, kalau sampai akhir tahun tidak dibangun, tidak ada kabar, saya penggal. Apanya yang dipenggal, tantiemnya saja yang dipenggal, sudah mau dia dipenggal," canda Rini kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
"Kami jadwalkan sesuai perintah Ibu Rini, insya Allah Desember ini," tuturnya ketika dijumpai di kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, sebelumnya Arviyan pernah menyebutkan, rencana pengerjaan proyek Dimethyl Eter (DME) tengah disiapkan. Saat ini, PT Bukit Asam (Persero) Tbk bersama dengan perusahaan konsorsium lainnya tengah membuat feasibility study (FS) dan detil desain.
"Sekarang masih tahap pembuatan FS dan mendetilkan desain," ujar Arviyan Arifin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (26/6/2018).
Lebih lanjut, Arviyan menuturkan, perusahaan masih menargetkan paling tidak akhir 2018 ini proyek tersebut sudah bisa mulai direalisasikan pengerjaannya. "Mudah-mudah akhir tahun ini kami bisa mulai (kontsruksi)," ujar Arviyan.
Kendati demikian, pihaknya masih menghitung berapa besaran investasi yang dibutuhkan untuk proyek DME ini. Sebelumnya, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan di awal Juni lalu, Arviyan menyebutkan untuk kebutuhan DME diperlukan dana sampai US$ 10 miliar (Rp 141,7 triliun).
(gus) Next Article Apa Kabar Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA?
Most Popular