
Akhir 2018, Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA Mulai Konstruksi
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 June 2018 16:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Rencana pengerjaan proyek Dimethyl Eter (DME) tengah disiapkan. Saat ini, PT Bukit Asam (Persero) Tbk bersama dengan perusahaan konsorsium lainnya tengah membuat feasibility study (FS) dan detil desain.
"Sekarang masih tahap pembuatan FS dan mendetilkan desain," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk Arviyan Arifin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (26/6/2018).
Lebih lanjut, Arviyan menuturkan, perusahaan masih menargetkan paling tidak akhir 2018 ini proyek tersebut sudah bisa mulai direalisasikan pengerjaannya. "Mudah-mudah akhir tahun ini kami bisa mulai (kontsruksi)," ujar Arviyan.
Kendati demikian, pihaknya masih menghitung berapa besaran investasi yang dibutuhkan untuk proyek DME ini. Sebelumnya, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan di awal Juni lalu, Arviyan menyebutkan untuk kebutuhan DME diperlukan dana sampai US$ 10 miliar (Rp 141,7 triliun).
"Untuk kebutuhan DME saja itu perlu dana sampai US$ 10 miliar," kata Arviyan ketika dijumpai dalam RUPS perusahaan, Jakarta, Senin (4/6).
Untuk mengerjakan proyek DME tersebut, saat ini ada konsorsium PT Bukit Asam, PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, dan PT Candra Asri Petrochemical bersama Lemigas dan tekMIRA yang mengembangkan teknologi konversi batubara ke gas atau gasifikasi batu bara. Mereka akan mengubah batu bara menjadi proyek DME berkapasitas 0,4 juta ton per tahun.
(gus) Next Article Akhirnya, Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA-Pertamina Diteken
"Sekarang masih tahap pembuatan FS dan mendetilkan desain," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk Arviyan Arifin kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (26/6/2018).
Lebih lanjut, Arviyan menuturkan, perusahaan masih menargetkan paling tidak akhir 2018 ini proyek tersebut sudah bisa mulai direalisasikan pengerjaannya. "Mudah-mudah akhir tahun ini kami bisa mulai (kontsruksi)," ujar Arviyan.
Kendati demikian, pihaknya masih menghitung berapa besaran investasi yang dibutuhkan untuk proyek DME ini. Sebelumnya, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan di awal Juni lalu, Arviyan menyebutkan untuk kebutuhan DME diperlukan dana sampai US$ 10 miliar (Rp 141,7 triliun).
"Untuk kebutuhan DME saja itu perlu dana sampai US$ 10 miliar," kata Arviyan ketika dijumpai dalam RUPS perusahaan, Jakarta, Senin (4/6).
Untuk mengerjakan proyek DME tersebut, saat ini ada konsorsium PT Bukit Asam, PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, dan PT Candra Asri Petrochemical bersama Lemigas dan tekMIRA yang mengembangkan teknologi konversi batubara ke gas atau gasifikasi batu bara. Mereka akan mengubah batu bara menjadi proyek DME berkapasitas 0,4 juta ton per tahun.
(gus) Next Article Akhirnya, Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA-Pertamina Diteken
Most Popular