
Tangani Dampak Gempa Lombok, Pemerintah Telah Salurkan Rp 1 T
Exist In Exist, CNBC Indonesia
11 September 2018 11:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sampai saat ini masih memperbaiki sejumlah infrastruktur yang rusak akibat gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan anggaran yang digunakan untuk perbaikan tersebut berasal dari berbagai kementerian dan lembaga, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Pendidikan dan Budaya.
"Hari ini BNPB sudah realisasi Rp 371,11 miliar. Dari Kemensos Rp 236 miliar, dari Kemenkes Rp 11,4 miliar, dari Kementerian PUPR Rp 176 miliar, dan Kemendikbud Rp 233 miliar dan sebagainya. Ini yang sudah cair sebagai tanggap darurat," jelas Mardiasmo di Gedung DPR, dikutip Selasa (11/9/2018). Nilai total dana tersebut mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Ia juga mengatakan BNPB mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 5,1 triliun untuk rekonstruksi 83.392 unit rumah.
Sebelumnya, BNPB menyebutkan total nilai kerusakan yang terjadi akibat gempa Lombok adalah Rp 10 triliun dan membutuhkan dana sekitar Rp 8 triliun.
Sementara itu, Kementerian PUPR mendapatkan laporan sebanyak 1.266 unit fasilitas publik mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu.
Perbaikan seluruh fasilitas publik tersebut dapat selesai sampai akhir tahun 2019. Sedangkan, perbaikan rumah masyarakat dengan teknologi tahan gempa dapat selesai dalam enam bulan.
Secara rinci, kerusakan fasilitas publik dan rumah masyarakat yang timbul akibat gempa tersebut adalah sebagai berikut.
1. Fasilitas pendidikan: 818 unit dilaporkan rusak, 380 unit terverifikasi, dan 54 unit sedang dikerjakan.
2. Rumah ibadah: 381 unit dilaporkan rusak, tujuh unit terverifikasi dan sedang dikerjakan.
3. Rumah sakit dan puskesmas: 54 dilaporkan rusak, 20 unit terverifikasi, dan 15 unit sedang dikerjakan.
4. Pasar: 13 unit dilaporkan rusak, 12 unit terverifikasi, dan dua unit sedang dikerjakan.
5. Rumah masyarakat: 31.991 unit rumah terverifikasi rusak berat.
(prm) Next Article Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah, Jadi 259 Jiwa
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan anggaran yang digunakan untuk perbaikan tersebut berasal dari berbagai kementerian dan lembaga, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Pendidikan dan Budaya.
![]() Nilai kerusakan akibat gempa Lombok |
Sebelumnya, BNPB menyebutkan total nilai kerusakan yang terjadi akibat gempa Lombok adalah Rp 10 triliun dan membutuhkan dana sekitar Rp 8 triliun.
Sementara itu, Kementerian PUPR mendapatkan laporan sebanyak 1.266 unit fasilitas publik mengalami kerusakan akibat gempa yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu.
Perbaikan seluruh fasilitas publik tersebut dapat selesai sampai akhir tahun 2019. Sedangkan, perbaikan rumah masyarakat dengan teknologi tahan gempa dapat selesai dalam enam bulan.
Secara rinci, kerusakan fasilitas publik dan rumah masyarakat yang timbul akibat gempa tersebut adalah sebagai berikut.
1. Fasilitas pendidikan: 818 unit dilaporkan rusak, 380 unit terverifikasi, dan 54 unit sedang dikerjakan.
2. Rumah ibadah: 381 unit dilaporkan rusak, tujuh unit terverifikasi dan sedang dikerjakan.
3. Rumah sakit dan puskesmas: 54 dilaporkan rusak, 20 unit terverifikasi, dan 15 unit sedang dikerjakan.
4. Pasar: 13 unit dilaporkan rusak, 12 unit terverifikasi, dan dua unit sedang dikerjakan.
5. Rumah masyarakat: 31.991 unit rumah terverifikasi rusak berat.
(prm) Next Article Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah, Jadi 259 Jiwa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular