
Kasihan, Ibu Hamil & Anak Kecil Jadi 'Tameng' Penyelundupan
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 August 2018 07:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyelundupan masih marak dilakukan oleh importir nakal. Namun, modusnyalah yang kian kejam.
Aparat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan terus meningkatkan pengawasan terhadap barang selundupan. Alhasil, banyak sekali barang yang berhasil dicegah oleh otoritas cukai tersebut.
"Sayangnya, modus penyelundupan pun kian canggih. Sebenarnya terlihat kejam, karena memakai jasa ibu hamil dan anak-anak," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi saat berkunjung ke Transmedia, Selasa (28/8/2018).
Dijelaskan Heru, ketika petugas mengejar sebuah kapal yang diduga menyelundupkan barang, maka anak kecil dan ibu hamil menjadi tamengnya.
"Mereka berbaris di sepanjang kapal. Sehingga petugas kian sulit untuk memakai tindakan persuasif bahkan menembak, itu tidak mungkin. Ini dilematis, karena mereka membuat kami susah," papar Heru.
"Apalagi anak-anak ini merupakan warga negara Indonesia juga. Kita tindak tegas siapa otak di balik modus ini, namun kita edukasi seluruh anak-anak dan ibu hamil yang jadi korban," imbuh Heru.
Lebih jauh Heru mengatakan barang-barang yang diselundupkan masih seputaran balpres atau pakaian bekas. Namun, Heru mencurigai di balik kapal-kapal yang menggunakan anak-anak dan ibu hamil tersebut bukan hanya barang seperti balpres.
"Saya curiga, mereka sampai tak bergerak melindungi kapal jadi tameng. Saya berpikir dan akan telusuri lebih jauh apakah ada barang selundupan lain, seperti narkotika," tegas Heru.
DJBC mengaku telah menggagalkan penyelundupan narkoba sebanyak 3,7 ton dalam kurun semester I tahun 2018. Barang bukti tersebut berasal dari 243 kali penindakan.
"Secara nasional pada Januari-Juli 2018, sebanyak 243 penindakan terkait narkotika, dengan barang bukti sebanyak 3,7 ton," kata Direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Wijayanta, beberapa waktu lalu.
Penindakan tersebut dilakukan oleh 32 kantor Bea Cukai di daerah dengan rincian penindakan upaya penyelundupan melalui transportasi udara 116 kali, jasa paket atau pos 95 kali, dan transportasi laut 27 kali penindakan.
"Dari penindakan itu kita kembangkan bersama aparat hukum lain untuk mengungkap jaringannya, ada 248 orang yang diamankan dengan barang bukti paling banyak sabu-sabu," jelasnya.
(prm) Next Article Anak Kecil Dibayar Rp 100.000 untuk Jadi Tameng Penyelundupan
Aparat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan terus meningkatkan pengawasan terhadap barang selundupan. Alhasil, banyak sekali barang yang berhasil dicegah oleh otoritas cukai tersebut.
"Sayangnya, modus penyelundupan pun kian canggih. Sebenarnya terlihat kejam, karena memakai jasa ibu hamil dan anak-anak," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi saat berkunjung ke Transmedia, Selasa (28/8/2018).
![]() Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi |
"Apalagi anak-anak ini merupakan warga negara Indonesia juga. Kita tindak tegas siapa otak di balik modus ini, namun kita edukasi seluruh anak-anak dan ibu hamil yang jadi korban," imbuh Heru.
Lebih jauh Heru mengatakan barang-barang yang diselundupkan masih seputaran balpres atau pakaian bekas. Namun, Heru mencurigai di balik kapal-kapal yang menggunakan anak-anak dan ibu hamil tersebut bukan hanya barang seperti balpres.
"Saya curiga, mereka sampai tak bergerak melindungi kapal jadi tameng. Saya berpikir dan akan telusuri lebih jauh apakah ada barang selundupan lain, seperti narkotika," tegas Heru.
DJBC mengaku telah menggagalkan penyelundupan narkoba sebanyak 3,7 ton dalam kurun semester I tahun 2018. Barang bukti tersebut berasal dari 243 kali penindakan.
"Secara nasional pada Januari-Juli 2018, sebanyak 243 penindakan terkait narkotika, dengan barang bukti sebanyak 3,7 ton," kata Direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea Cukai, Wijayanta, beberapa waktu lalu.
Penindakan tersebut dilakukan oleh 32 kantor Bea Cukai di daerah dengan rincian penindakan upaya penyelundupan melalui transportasi udara 116 kali, jasa paket atau pos 95 kali, dan transportasi laut 27 kali penindakan.
"Dari penindakan itu kita kembangkan bersama aparat hukum lain untuk mengungkap jaringannya, ada 248 orang yang diamankan dengan barang bukti paling banyak sabu-sabu," jelasnya.
(prm) Next Article Anak Kecil Dibayar Rp 100.000 untuk Jadi Tameng Penyelundupan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular