
Anak Kecil Dibayar Rp 100.000 untuk Jadi Tameng Penyelundupan
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 August 2018 07:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan terus meningkatkan pengawasan terhadap barang selundupan. Namun, modusnya kian canggih, yakni menggunakan jasa ibu hamil dan anak-anak sebagai tameng di kapal.
Tameng tersebut membuat aparat DJBC kesusahan menindak secara langsung atau bahkan menenggelamkan kapal.
"Modus penyelundupan pun kian canggih. Sebenarnya terlihat kejam, karena memakai jasa ibu hamil dan anak-anak," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi saat berkunjung ke Transmedia, Selasa (28/8/2018).
"Mereka dibayar Rp 100.000 sampai Rp 150.000 sekali perjalanan. Duh sayang sekali, mereka sebenarnya korban. Ketika berhasil ditangkap, kita justru melakukan edukasi ke mereka," papar Heru.
Dijelaskan Heru, ketika petugas mengejar sebuah kapal yang diduga menyelundupkan barang, maka anak kecil dan ibu hamil menjadi tamengnya.
Lebih jauh Heru mengatakan barang-barang yang diselundupkan masih seputaran balpres atau pakaian bekas. Namun, Heru mencurigai di balik kapal-kapal yang menggunakan anak-anak dan ibu hamil tersebut bukan hanya barang seperti balpres.
"Saya curiga, mereka sampai tak bergerak melindungi kapal jadi tameng. Saya berpikir dan akan telusuri lebih jauh apakah ada barang selundupan lain, seperti narkotika," tegas Heru.
(prm) Next Article Kasihan, Ibu Hamil & Anak Kecil Jadi 'Tameng' Penyelundupan
Tameng tersebut membuat aparat DJBC kesusahan menindak secara langsung atau bahkan menenggelamkan kapal.
"Modus penyelundupan pun kian canggih. Sebenarnya terlihat kejam, karena memakai jasa ibu hamil dan anak-anak," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi saat berkunjung ke Transmedia, Selasa (28/8/2018).
Dijelaskan Heru, ketika petugas mengejar sebuah kapal yang diduga menyelundupkan barang, maka anak kecil dan ibu hamil menjadi tamengnya.
"Mereka berbaris di sepanjang kapal. Sehingga petugas kian sulit untuk memakai tindakan persuasif bahkan menembak, itu tidak mungkin. Ini dilematis, karena mereka membuat kami susah," papar Heru.
Lebih jauh Heru mengatakan barang-barang yang diselundupkan masih seputaran balpres atau pakaian bekas. Namun, Heru mencurigai di balik kapal-kapal yang menggunakan anak-anak dan ibu hamil tersebut bukan hanya barang seperti balpres.
"Saya curiga, mereka sampai tak bergerak melindungi kapal jadi tameng. Saya berpikir dan akan telusuri lebih jauh apakah ada barang selundupan lain, seperti narkotika," tegas Heru.
(prm) Next Article Kasihan, Ibu Hamil & Anak Kecil Jadi 'Tameng' Penyelundupan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular